Ini kata JK soal macetnya Jakarta



JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa lalu lintas Ibu Kota DKI Jakarta tergolong buruk seperti hasil Castrol Magnatec Stop-Start Index 2014. Castrol Magnatec Stop-Start Index 2014 menempatkan Jakarta sebagai kota dengan lalu lintas terburuk berdasarkan jumlah berhenti-jalan (stop-start) setiap mobil dalam setahun.

Menurut Kalla, proyek transportasi harus dipercepat penyelesaiannya untuk mengantisipasi kekacauan lalu lintas Ibu Kota.

"Kalau ada Jalan Thamrin kan dipercepat pembangunan itu. Cuma itu saja, pembangunan public transport dan itu saja Rp 45 triliun akan ditambah lagi," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Kamis (5/2). 


Selain itu, lanjut Kalla, transportasi massal di Jakarta perlu ditambah. Menurut dia, Jakarta sudah ketinggalan dibandingkan dengan kota berpenduduk padat di negara-negara lainnya. 

"Kita harus punya 85 kilo baru safe Jakarta ini, gabungan antara subway, light train, dan sebagainya itu 85 kilo meter," kata dia. 

Ia mengakui, untuk membenahi transportasi Jakarta memerlukan waktu lama. Waktu yang dibutuhkan, kata dia, sekitar 10 tahun untuk melengkapi pembangunan jalur transportasi massal yang sudah ada saat ini. 

Sementara itu, terkait pengaruh kondisi lalu lintas Jakarta terhadap sektor pariwisata, ia menilai tak terlalu berarti. Alasannya, menurut Kalla, Jakarta bukan kota yang menjadi tujuan wisata. 

"Wisatawan tidak ke Jakarta kan. Lebih banyak ke luar daerah, di Bali, di Batam, tidak ke Jakarta. Yang ke Jakarta itu lebih banyak bisnis," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Castrol Magnatec Stop-Start Index 2014 menempatkan Jakarta sebagai kota dengan lalu lintas terburuk berdasarkan jumlah berhenti-jalan (stop-start) setiap mobil dalam setahun. Menurut indeks tersebut, setiap mobil di Jakarta rata-rata mengalami 33.240 kali proses berhenti-jalan per tahun karena terjebak kemacetan. Jika dibandingkan dengan kota lain, indeks berhenti-jalan di Jakarta menempati urutan pertama.

Indeks itu dihasilkan dari data navigasi pengguna perangkat navigasi global positioning system (GPS), TomTom, di seluruh dunia. Dengan sebuah algoritma khusus, jumlah berhenti-jalan setiap pengendara bisa dihitung. Indeks ini menilai kondisi lalu lintas di 78 kota utama di Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. 

Selain Jakarta, kota lain yang masuk lima besar terburuk adalah Istanbul, Turki, dengan 32.520 berhenti-jalan; Mexico City, Meksiko (30.840); Surabaya, Indonesia (29.880); dan St Petersburg, Rusia (29.040). (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto