MALANG. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok beras nasional akan aman. Hal tersebut disampaikan disela-sela kunjungan kerjanya di Kab. Malang, Jawa Timur pada Rabu (25/2). Amran bahkan mengungkapkan pada panen januari saja, angka produktifitas lahan padi mengalami peningkatan dari 7 ton/ha hingga mencapai 11 ton/ha di Jawa Timur. Keberhasilan itu didapat salah satunya dengan strategi waktu tanam padi yang dimundurkan dari jadwal biasa. Amran bilang, “Kami berani katakan beras aman. Pertama, Januari kita panen 600.000 ha seluruh Indonesia, kalau produksi 7 ton per ha, itu berarti panen 4 juta ton gabah pada Januari, sementara kebutuhan nasional kita 2,3-2,5 juta ton per bulan. Gabah yang 4 juta ton tadi kalau dijadikan beras jadi 3,2 sampai 3,3 juta ton beras, berarti surplus”. Pada Februari, Amran menjelaskan bahwa akan ada panen padi seluas 1,24 juta ha dan jika dikalikan dengan 7 ton (angka produktifitas) jumlahnya bisa mencapai 7 juta ton lebih gabah. Jika akan menghitung jumlah seluruhnya, maka diitambah dengan 4 juta ton (Januari) menjadi 11 juta ton gabah dan kalau dijadikan beras bisa mencapai 8 juta ton. Berarti 2 bulan kebutuhan beras nasional terpenuhi. “Masa kritisnya ini kan Januari dan Februari” terang Amran.
Ini kata Mentan Amran soal melejitnya harga beras
MALANG. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok beras nasional akan aman. Hal tersebut disampaikan disela-sela kunjungan kerjanya di Kab. Malang, Jawa Timur pada Rabu (25/2). Amran bahkan mengungkapkan pada panen januari saja, angka produktifitas lahan padi mengalami peningkatan dari 7 ton/ha hingga mencapai 11 ton/ha di Jawa Timur. Keberhasilan itu didapat salah satunya dengan strategi waktu tanam padi yang dimundurkan dari jadwal biasa. Amran bilang, “Kami berani katakan beras aman. Pertama, Januari kita panen 600.000 ha seluruh Indonesia, kalau produksi 7 ton per ha, itu berarti panen 4 juta ton gabah pada Januari, sementara kebutuhan nasional kita 2,3-2,5 juta ton per bulan. Gabah yang 4 juta ton tadi kalau dijadikan beras jadi 3,2 sampai 3,3 juta ton beras, berarti surplus”. Pada Februari, Amran menjelaskan bahwa akan ada panen padi seluas 1,24 juta ha dan jika dikalikan dengan 7 ton (angka produktifitas) jumlahnya bisa mencapai 7 juta ton lebih gabah. Jika akan menghitung jumlah seluruhnya, maka diitambah dengan 4 juta ton (Januari) menjadi 11 juta ton gabah dan kalau dijadikan beras bisa mencapai 8 juta ton. Berarti 2 bulan kebutuhan beras nasional terpenuhi. “Masa kritisnya ini kan Januari dan Februari” terang Amran.