KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah disahkannya UU Cipta Kerja mengenai klaster pendidikan, banyak institusi pendidikan luar negeri ingin berinvestasi di sektor pendidikan di Indonesia. Terutama di bidang sekolah kejuruan (vokasi) maupun pendidikan tinggi. Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Pendidikan Sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan menyatakan bahwa memang pendidikan adalah sektor yang menjanjikan kalau dikelola secara profesional bisa jadi ada keuntungan. Tetapi pendidikan tidak boleh menjadi ranah bisnis, karena pendidikan ranah negara dan publik. "Dari sisi persaingan kehadiran Perguruan Tinggi Asing didalam negeri akan melecut kepada perguruan tinggi kita bahwa "ini ada pesaing", sementara perguruan tinggi kita di ranking internasional masih jauh. Ini menjadi pelecut supaya bisa bergerak maju meniru perguruan tinggi asing. Sementara di sisi lain, kalau perguruan tinggi di Indonesia tidak bisa bersaing khawatirnya di kelompok menengah ke atas kuliahnya di perguruan tinggi asing jadi tetap saja perguruan tinggi kita tidak ada perubahan," jelas Cecep saat dihubungi kontan.co.id, Jumat (4/12)
Ini kata pengamat pendidikan soal hadirnya perguruan tinggi asing di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah disahkannya UU Cipta Kerja mengenai klaster pendidikan, banyak institusi pendidikan luar negeri ingin berinvestasi di sektor pendidikan di Indonesia. Terutama di bidang sekolah kejuruan (vokasi) maupun pendidikan tinggi. Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Pendidikan Sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan menyatakan bahwa memang pendidikan adalah sektor yang menjanjikan kalau dikelola secara profesional bisa jadi ada keuntungan. Tetapi pendidikan tidak boleh menjadi ranah bisnis, karena pendidikan ranah negara dan publik. "Dari sisi persaingan kehadiran Perguruan Tinggi Asing didalam negeri akan melecut kepada perguruan tinggi kita bahwa "ini ada pesaing", sementara perguruan tinggi kita di ranking internasional masih jauh. Ini menjadi pelecut supaya bisa bergerak maju meniru perguruan tinggi asing. Sementara di sisi lain, kalau perguruan tinggi di Indonesia tidak bisa bersaing khawatirnya di kelompok menengah ke atas kuliahnya di perguruan tinggi asing jadi tetap saja perguruan tinggi kita tidak ada perubahan," jelas Cecep saat dihubungi kontan.co.id, Jumat (4/12)