KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat penerbangan, Alvin Lie, mengungkapkan jika langkah menyelamatkan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) (GIAA) bisa diambil dari adanya empat opsi penyelamatan yang sedang dikaji oleh Kementerian BUMN. "Perkiraan saya, solusinya bukan satu dari empat opsi tersebut. Sebagaimana yang disampaikan oleh Erick Tohir, nanti akan ada tahapan-tahapan dan mungkin kombinasi dari opsi satu, dua dan tiga. Di luar opsi keempat, itu yang akan dilakukan," tuturnya kepada Kontan, Selasa (8/6). Dilansir dari Kompas.co.id, empat opsi tersebut memiliki konsekuensi. Opsi pertama, pemerintah akan terus mendukung Garuda, melalui pemberian pinjaman atau suntikan modal. Opsi ini juga dilakukan oleh Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok. Masalahnya, opsi ini berpotensi membuat Garuda meninggalkan utang warisan yang besar yang akan membuat situasi yang menantang pada masa depan.
Ini kata pengamat penerbangan terkait opsi penyelamatan Garuda Indonesia (GIAA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat penerbangan, Alvin Lie, mengungkapkan jika langkah menyelamatkan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) (GIAA) bisa diambil dari adanya empat opsi penyelamatan yang sedang dikaji oleh Kementerian BUMN. "Perkiraan saya, solusinya bukan satu dari empat opsi tersebut. Sebagaimana yang disampaikan oleh Erick Tohir, nanti akan ada tahapan-tahapan dan mungkin kombinasi dari opsi satu, dua dan tiga. Di luar opsi keempat, itu yang akan dilakukan," tuturnya kepada Kontan, Selasa (8/6). Dilansir dari Kompas.co.id, empat opsi tersebut memiliki konsekuensi. Opsi pertama, pemerintah akan terus mendukung Garuda, melalui pemberian pinjaman atau suntikan modal. Opsi ini juga dilakukan oleh Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok. Masalahnya, opsi ini berpotensi membuat Garuda meninggalkan utang warisan yang besar yang akan membuat situasi yang menantang pada masa depan.