JAKARTA. Wacana pemerintah penghapusan beras miskin atau beras raskin dengan diganti dengan e-money menuai polemik. Selain dianggap tidak efisien, e-money dianggap menimbulkan persoalan baru yakni petani enggan menanam padi. Sebaliknya, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) mengusulkan agar e-money diganti dengan e-subsidi. Tidak efisiennya e-money berkaca pada kondisi masyarakat miskin yang saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangan.
Ini kata Perhepi soal wacana penghapusan raskin
JAKARTA. Wacana pemerintah penghapusan beras miskin atau beras raskin dengan diganti dengan e-money menuai polemik. Selain dianggap tidak efisien, e-money dianggap menimbulkan persoalan baru yakni petani enggan menanam padi. Sebaliknya, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) mengusulkan agar e-money diganti dengan e-subsidi. Tidak efisiennya e-money berkaca pada kondisi masyarakat miskin yang saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangan.