JAKARTA. Sejak Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sedikit demi sedikit kebiasaan bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut berubah. Hal ini diakui oleh para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI. "Mungkin ini yang dimaksud Gubernur yang dulu, Pak Jokowi ya. Beliau suka bilang 'kerja.. kerja.. kerja'," ujar Maksudi, PNS di Kantor Lurah Pegangsaan, Rabu (4/2). Maksudi menganggap Basuki mengamalkan betul jargon Presiden Joko Widodo itu. Bahkan, kata Maksudi, Basuki lebih bersemangat merombak birokrasi pemerintahan dibanding Jokowi kini.
Di mata Maksudi, Basuki adalah sosok tegas yang selama ini ditunggu-tunggu di DKI. Maksudi bercerita, dahulu, masih sering dilihat PNS yang bermain catur ketika jam kerja. PNS lain juga terlihat asik mengobrol tiap harinya. "Dan menurut saya itu bagus, karena bisa memaksa orang untuk bekerja dan berkarya. Biasanya masih pada sering main catur, sekarang sudah enggak ada. Kalau sekarang lagi enggak ada kerjaan, ya perlu dicari itu pekerjaan. Kalau enggak, tunjangan dinamisnya kan bisa dipotong," ujar Maksudi. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kelurahan Pegangsaan Suharni juga mengatakan hal yang sama. Kata dia, kepemimpinan Basuki saat ini mampu memecut PNS untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Dia mencontohkan dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ada di tiap kelurahan saat ini. PTSP itu merupakan salah satu terobosan yang membuat PNS bersikap lebih "melayani". Memang, ketika pelantikan pada awal Januari lalu, Basuki pernah menegaskan akan memulai era baru dalam pemerintahannya. "Lurah, camat, dan wali kota enggak dikenal warga atau mereka aparatnya yang tidak mau mengurusi masalah, ini fakta. Sudah nasib Bapak Ibu, punya Gubernur DKI saya, suka atau enggak suka. DKI akan memulai era baru, jangan kecewakan Bapak Presiden karena DKI akan menjadi model bagi seluruh provinsi di Indonesia," kata Basuki. Hal itu juga ditegaskan kembali ketika Ahok, sapaan Basuki meresmikan penggunaan uang elektronik untuk transaksi di parkir meter Jalan Sabang. Dia mengaku sedang "ngebut" untuk memperbaiki Jakarta. Sebab, waktu yang ia miliki tinggal dua tahun. Sementara ia tidak tahu akan terpilih kembali sebagai Gubernur pada periode berikutnya atau tidak. Memiliki Gubernur yang ingin kerja cepat, apakah PNS jadi ketar-ketir?
"Engga akan, kalau memang sudah terbiasa kerja. Tetapi kalau memang biasa nyantai ya pasti terasa sekali ketar-ketir," ujar Lurah Gondangdia, Susan Jasmine Zulkifli, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com. Menurut Susan, bagi PNS yang sejak dulu kerja cepat, kepemimpinan Basuki justru menjadi lancar-lancar saja. Bahkan mereka merasa lebih dihargai. Penghargaan kepada mereka dinilai dari seberapa bagus kinerja mereka. "Kalau istilah Pak Gubernur itu, jangan sampai PGPS, pintar goblok penghasilan sama, hahaha," ujar Susan. (Jessi Carina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia