Ini Katalis Positif Wahana Interfood untuk Mendongkrak Penjualan di Sisa Tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat menjadi katalis positif bagi PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) di sisa tahun 2021. Kondisi tersebut membuat penjualan perusahaan ikut terkerek, yang juga seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Pertumbuhan kinerja keuangan perseroan juga didukung dengan mulai normalnya aktivitas perdagangan melalui channel ritel modern setelah dilonggarkannya aktivitas pusat perbelanjaan," ungkap Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara Gendra Fachrurozi kepada Kontan.co.id, hari ini. 

Sebagai informasi, hingga September 2021, COCO mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 157,53 miliar. Jumlah ini meningkat 59,28% dari penjualan neto pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 98,89 miliar.  Penjualan COCO di kuartal III-2021 masih ditopang oleh penjualan lokal yang mencapai Rp 156,37 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan ekspor sebesar Rp 1,15 miliar. 


Baca Juga: Simak Strategi Wahana Interfood (COCO) Menghadapi Momentum Libur Nataru

Dari sisi bottom line, laba usaha COCO juga terpantau ikut meningkat, dari sebelumnya Rp 11,88 miliar di kuartal III-2020, menjadi Rp 16,08 miliar di kuartal III-2021. 

Memanfaatkan keseriusan pemerintah dalam memastikan penanganan Covid-19 serta percepatan program vaksinasi, mendorong COCO juga terus berupaya melakukan inovasi dan memanfaatkan platform e-commerce serta media sosial sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan.

"Maka dari itu perseroan memandang prospek bisnis di sisa tahun 2021, pertumbuhan dengan target 10%-15% masih realistis dan optimis bisa dicapai," sebut Gendra. 

 
COCO Chart by TradingView

Nah, katalis positif yang mewarnai laju bisnis COCO di akhir tahun 2021 ini membuat perusahaan pun yakin dengan kinerja di tahun 2022 mendatang. Dengan demikian, pihaknya membidik penjualan dan laba perusahaan dapat tumbuh sebesar 15%-20% dibandingkan tahun 2021."Kami berharap ancaman penyebaran Covid-19 varian Omicron tidak menjadi sentimen negatif terhadap performa perseroan ke depan," lanjutnya. 

Dia memaparkan, optimisme COCO juga hadir seiring dengan pemberitaan di media masa terkait prospek ekonomi Indonesia tahun depan. Tak hanya dari kalangan pemerintahan dan otoritas, optimisme itu juga datang dari para ekonom, menurut Gendra, mereka bersepakat bahwa 2022 bakal menjadi momentum pemulihan yang lebih nyata bagi perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .