KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada hari ini cenderung berada di dalam rentang sempit. Di mana, rupiah spot ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.493 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Hal berbeda terjadi pada rupiah Jisdor yang justru menguat tipis 0,03% ke Rp 14.489 per dolar AS pada hari ini (27/7). 

Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, faktor eksternal membuat indeks dolar AS menguat dan akhirnya menekan mata uang di Asia tak terkecuali rupiah. Faktor eksternal yang dimaksud adalah penantian pasar terhadap pertemuan Federal Reserve yang akan berlangsung pekan ini. 

“Diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan pada pertemuan ini, tetapi para pedagang akan mencari diskusi tentang waktu penghapusan pembelian obligasi dari bank sentral AS serta pemikiran anggota atas tingkat inflasi yang meningkat saat ini,” jelas dia dalam rilisnya yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/7).

Baca Juga: Loyo, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.493 per dolar AS pada hari ini (27/7)

Selain itu, Ibrahim melihat, risiko dari varian delta Covid-19 masih meningkat secara global, bahkan pejabat tinggi penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan, beberapa warga Negeri Paman Sam mungkin memerlukan suntikan tambahan di tengah mandat penggunaan masker dan lonjakan kasus baru.

Sementara itu, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga masih jadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah dari dalam negeri. Seperti diketahui, pemerintah telah memperpanjang PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim diperkirakan rupiah bergerak melemah dalam rentang Rp 14.480 per dolar AS – Rp 14.520 per dolar AS.

Selanjutnya: Perhimpunan lender Tanijoy berencana selesaikan masalah ke jalur hukum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari