MEDAN. Serikat Pekerja Pertamina UPMS I (SPP UPMS I) menilai Pemerintah Indonesia semakin terlihat tidak berpihak terhadap kepentingan nasional. Sebagai bukti, ditetapkannya participating interest untuk Blok Mahakam yang tidak 100% dimiliki oleh Pertamina pada Jumat (19/6). “Memang, Pertamina tetap 100% menjadi operator. Tapi kita juga melihat bahwa dari sisi participating interest Pertamina hanya punya 70% pun itu akan diwajibkan lagi untuk di-share ke BUMD. BUMD masih Indonesia, tidak jadi masalah, tapi kenapa Total (Prancis)-Inpek (Jepang) masih dapat PI 30 %?” ujar Ketua SPP UMPS I Sutrisno dalam siaran pers Minggu (21/6). Sutrisno mempertanyakan, pihak pengelola Blok Mahakam sebelumnya sudah 50 tahun menjadi operator dan sekaligus memiliki PI sebesar 100%. “Apa untungnya buat negara jika mereka sudah 50 tahun menikmati kekayaan gas kita di Mahakam. Dan, sekarang masih harus dikasih lagi sebesar 30?” ujarnya.
Ini kekecewaan SP Pertamina terkait Blok Mahakam
MEDAN. Serikat Pekerja Pertamina UPMS I (SPP UPMS I) menilai Pemerintah Indonesia semakin terlihat tidak berpihak terhadap kepentingan nasional. Sebagai bukti, ditetapkannya participating interest untuk Blok Mahakam yang tidak 100% dimiliki oleh Pertamina pada Jumat (19/6). “Memang, Pertamina tetap 100% menjadi operator. Tapi kita juga melihat bahwa dari sisi participating interest Pertamina hanya punya 70% pun itu akan diwajibkan lagi untuk di-share ke BUMD. BUMD masih Indonesia, tidak jadi masalah, tapi kenapa Total (Prancis)-Inpek (Jepang) masih dapat PI 30 %?” ujar Ketua SPP UMPS I Sutrisno dalam siaran pers Minggu (21/6). Sutrisno mempertanyakan, pihak pengelola Blok Mahakam sebelumnya sudah 50 tahun menjadi operator dan sekaligus memiliki PI sebesar 100%. “Apa untungnya buat negara jika mereka sudah 50 tahun menikmati kekayaan gas kita di Mahakam. Dan, sekarang masih harus dikasih lagi sebesar 30?” ujarnya.