KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan digenjot melakukan sekuritisasi aset. Cara ini bisa menjadi alternatif perusahaan pelat merah untuk mendapatkan pendanaan, yang ujungnya berguna untuk pemenuhan kebutuhan dana infrastruktur demi pemerataan pembangunan nasional. Saat ini, Indonesia gencar menggenjot pembangunan infrastruktur, baik di perkotaan maupun di daerah. Proyeknya pun beragam, mulai dari jalan, pembangkit listrik, jembatan, bendungan, sampai saluran irigasi. Dana yang dibutuhkan jelas tidak sedikit. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemerintah Indonesia setidaknya membutuhkan dana hingga Rp 5.500 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam jangka waktu lima tahun (2015 - 2019).
Ini kelebihan sekuritisasi aset bagi BUMN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan digenjot melakukan sekuritisasi aset. Cara ini bisa menjadi alternatif perusahaan pelat merah untuk mendapatkan pendanaan, yang ujungnya berguna untuk pemenuhan kebutuhan dana infrastruktur demi pemerataan pembangunan nasional. Saat ini, Indonesia gencar menggenjot pembangunan infrastruktur, baik di perkotaan maupun di daerah. Proyeknya pun beragam, mulai dari jalan, pembangkit listrik, jembatan, bendungan, sampai saluran irigasi. Dana yang dibutuhkan jelas tidak sedikit. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemerintah Indonesia setidaknya membutuhkan dana hingga Rp 5.500 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam jangka waktu lima tahun (2015 - 2019).