JAKARTA. Kementerian Perhubungan telah membuat kesepakatan dengan TNI Angkatan Udara dan PT Angkasa Pura II (Persero) terkait slot penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur."TNI AU sudah mendukung perpindahan penerbangan komersial," ujar Bambang Tjahyono, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, kepada Tribunnews.com, Rabu (11/12/2013).Bambang mengatakan, pengoperasian Bandara Halim tidak akan ditunda dan akan tetap direalisasikan pada 10 Januari 2014. Rencananya bakal ada 14 penerbangan komersial yang diberlakukan di Bandara Halim.Bambang menuturkan, jadwal penerbangan komersial yang sudah disepakati antara Kemenhub dan TNI AU per hari yaitu, pukul 06.00 hingga pukul 12.00 hanya ada dua kali take off dan dua kali landing.Sedangkan pukul 12.00 hingga 18.00 ada tiga kali take off dan tiga kali landing. Sementara, pukul 18.00 hingga 21.00 ada dua kali take off dan dua kali landing. "Jadi semuanya 14 penerbangan," jelas Bambang.Bambang juga menjelaskan, saat ini sudah ada sembilan maskapai berjadwal yang ingin terbang dari Bandara Halim. Namun belum diputuskan maskapai mana saja yang akan ikut dipindahkan dari Soekarno-Hatta ke Bandara Halim."Baru mau dirapatkan ada sembilan maskapai, tapi sedang dirapatkan hari ini," ungkap Bambang.Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta Angkasa Pura II mencari solusi antrean panjang penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.Salah satu usulan yang telah keluar antara lain puluhan penerbangan yang akan mendarat di Soekarno Hatta, akan dipindahkan ke bandara Halim Perdanakusuma. "Kira-kira sekitar 60 sampai 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim," ujar Dahlan.Agar bandara Halim dapat dioperasikan secara maksimal, Dahlan meminta agar penerbangan di bandara daerah Jakarta Timur bisa dikurangi. Hal itu untuk menampung penerbangan yang sudah terlalu penuh di bandara Soekarno-Hatta. Mengatasi tingginya lalu-lintas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, sejak November lalu, Angkasa Pura II membuka Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersil berjadwal.Menteri Perhubungan AE Mangindaan dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 369 Tahun 2013 mengatakan pemindahan ke Halim karena arus lalu-lintas pesawat Bandara Internasional Soekarno Hatta sudah melebihi kapasitas. Solusinya, pengguna Bandara milik TNI AU di Halim diperluas dari fungsi selama ini untuk penerbangan VVIP, kenegaraan, militer, dan sekolah penerbangan.Ketika sudah mulai beroperasi sebagai bandara komersil, Bandara Halim Perdanakusuma mengakomodasi penerbangan komersial sebesar 80 persen, dan sisanya, 20 persen diisi penerbangan tidak berjadwal. (Adiatmaputra Fajar Pratama)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini kesepakatan slot penerbangan bandara Halim PK
JAKARTA. Kementerian Perhubungan telah membuat kesepakatan dengan TNI Angkatan Udara dan PT Angkasa Pura II (Persero) terkait slot penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur."TNI AU sudah mendukung perpindahan penerbangan komersial," ujar Bambang Tjahyono, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, kepada Tribunnews.com, Rabu (11/12/2013).Bambang mengatakan, pengoperasian Bandara Halim tidak akan ditunda dan akan tetap direalisasikan pada 10 Januari 2014. Rencananya bakal ada 14 penerbangan komersial yang diberlakukan di Bandara Halim.Bambang menuturkan, jadwal penerbangan komersial yang sudah disepakati antara Kemenhub dan TNI AU per hari yaitu, pukul 06.00 hingga pukul 12.00 hanya ada dua kali take off dan dua kali landing.Sedangkan pukul 12.00 hingga 18.00 ada tiga kali take off dan tiga kali landing. Sementara, pukul 18.00 hingga 21.00 ada dua kali take off dan dua kali landing. "Jadi semuanya 14 penerbangan," jelas Bambang.Bambang juga menjelaskan, saat ini sudah ada sembilan maskapai berjadwal yang ingin terbang dari Bandara Halim. Namun belum diputuskan maskapai mana saja yang akan ikut dipindahkan dari Soekarno-Hatta ke Bandara Halim."Baru mau dirapatkan ada sembilan maskapai, tapi sedang dirapatkan hari ini," ungkap Bambang.Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta Angkasa Pura II mencari solusi antrean panjang penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.Salah satu usulan yang telah keluar antara lain puluhan penerbangan yang akan mendarat di Soekarno Hatta, akan dipindahkan ke bandara Halim Perdanakusuma. "Kira-kira sekitar 60 sampai 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim," ujar Dahlan.Agar bandara Halim dapat dioperasikan secara maksimal, Dahlan meminta agar penerbangan di bandara daerah Jakarta Timur bisa dikurangi. Hal itu untuk menampung penerbangan yang sudah terlalu penuh di bandara Soekarno-Hatta. Mengatasi tingginya lalu-lintas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, sejak November lalu, Angkasa Pura II membuka Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersil berjadwal.Menteri Perhubungan AE Mangindaan dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 369 Tahun 2013 mengatakan pemindahan ke Halim karena arus lalu-lintas pesawat Bandara Internasional Soekarno Hatta sudah melebihi kapasitas. Solusinya, pengguna Bandara milik TNI AU di Halim diperluas dari fungsi selama ini untuk penerbangan VVIP, kenegaraan, militer, dan sekolah penerbangan.Ketika sudah mulai beroperasi sebagai bandara komersil, Bandara Halim Perdanakusuma mengakomodasi penerbangan komersial sebesar 80 persen, dan sisanya, 20 persen diisi penerbangan tidak berjadwal. (Adiatmaputra Fajar Pratama)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News