JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia telah mengenalkan teknologi pemurnian udara di Indonesia lewat produknya bernama Plasmacluster sejak tahun 2004 lalu. Teknologi ini telah mendapat pengakuan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2009 melalui uji coba terhadap virus H1N1. Pada uji coba itu terbukti teknologi Plasmacluster berhasil menonaktifkan virus sampai 99,9%. Beberapa waktu lalu, Sharp kembali melakukan studi di University Putra Malaysia, menguji efektivitas Plasmacluster terhadap kabut asap. Tiga model penjernih udara Plasmacluster yaitu KC-D40, KC-D60 dan FP-E50 digunakan dengan mode ion shower. Hasilnya setelah 24 jam penggunaan, Plasmacluster Sharp mampu menumpas 91% toluene dan 44% pentanone, sedangkan setelah 48 jam menjadi 98% toluene dan 70% pentanone.
Ini keunggulan teknologi plasmacluster dari Sharp
JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia telah mengenalkan teknologi pemurnian udara di Indonesia lewat produknya bernama Plasmacluster sejak tahun 2004 lalu. Teknologi ini telah mendapat pengakuan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2009 melalui uji coba terhadap virus H1N1. Pada uji coba itu terbukti teknologi Plasmacluster berhasil menonaktifkan virus sampai 99,9%. Beberapa waktu lalu, Sharp kembali melakukan studi di University Putra Malaysia, menguji efektivitas Plasmacluster terhadap kabut asap. Tiga model penjernih udara Plasmacluster yaitu KC-D40, KC-D60 dan FP-E50 digunakan dengan mode ion shower. Hasilnya setelah 24 jam penggunaan, Plasmacluster Sharp mampu menumpas 91% toluene dan 44% pentanone, sedangkan setelah 48 jam menjadi 98% toluene dan 70% pentanone.