KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi yang berlangsung sejak dua tahun lalu membuat banyak perubahan dalam cara berbisnis. Sejak awal pandemi, ada delapan sektor industri yang menjadi sorotan, yaitu
e-commerce, makanan, pengiriman, komunikasi
online, media dan konten
online, keuangan, layanan dan teknologi kesehatan, dan teknologi pendidikan. Banyak bisnis yang kemudian berkembang berkat penemuan produk atau layanan baru dan bertahan karena mampu menghadapi perubahan. Namun, satu hal yang pasti, bisnis apapun di masa sekarang dapat tetap relevan karena mengandalkan infrastruktur digital, termasuk
data center. “Pada skema
Work From Home (WFH) yang merupakan bagian dari konsep
telecommuting (bekerja jarak jauh) menjadi rutinitas baru,
data center on-premise dapat menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis. Itulah sebabnya, untuk dapat memfasilitasi implementasi WFH, banyak bisnis yang akhirnya memilih
data center colocation daripada opsi yang konvensional,” ujar Bogi Witjaksono, Direktur
Wholesale dan
International Services Telkom dalam keterangannya, Senin (21/2).
Bogi mengungkapkan jika
service data center colocation, seperti yang disediakan pada neuCentrIX membuat pekerjaan jarak jauh menjadi lebih mudah dan memungkinkan perusahaan untuk mendapat layanan terbaik serta mengurangi biaya dibanding dengan mengelola
data center sendiri. Dengan neuCentrIX, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari infrastruktur yang telah dirancang dengan baik serta daya dan sistem pendingin yang efisien tanpa harus khawatir tentang perawatannya. neuCentrIX juga menyediakan dukungan 24/7 di setiap lokasi
data center, menghilangkan kebutuhan perusahaan untuk menyediakan tim IT khusus yang dibutuhkan ketika terjadi masalah.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga HP OPPO A76 di Indonesia, Didukung Snapdragon 680 “Ketersediaan data yang
reliable adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menciptakan tempat kerja virtual yang andal. Jika karyawan jarak jauh tidak dapat mengakses data dan aplikasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka, akan ada banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk duduk dan menunggu. Karena karyawan tersebar secara geografis dan hanya terhubung secara virtual, kehilangan akses ke jaringan bisa menghentikan produktivitas,” ujarnya. Diungkapkannya, ada dua efisiensi yang didapatkan dari penggunaan layanan
colocation, yakni efisiensi finansial dan operasional.
Data center yang menawarkan layanan
colocation seperti NeuCentrIX Telkom dapat memastikan efisiensi finansial dan operasional dalam bisnis. “Dengan layanan
colocation, kita tidak perlu memiliki fasilitas di lokasi sendiri untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pusat data; neuCentrIX akan memberi kita ruang, peralatan, daya, pendinginan, keamanan, dan konektivitas yang diperlukan untuk operasi bisnis. Secara finansial,
colocation menguntungkan dalam dua cara, mengurangi pengeluaran modal dengan menghilangkan investasi infrastruktur awal untuk membangun pusat data di lokasi dan memotong biaya untuk akuisisi karyawan departemen TI," jelasnya. "Kita juga dapat mengurangi pengeluaran operasional dengan berbagi biaya ruang dan daya dengan pengguna NeuCentrIX lainnya. Selain itu, neuCentrIX juga mengimplementasikan sistem harga bayar sesuai penggunaan yang memungkinkan kita hanya membelanjakan uang untuk layanan yang digunakan. Tidak ada yang lain,” katanya. Salah satu masalah yang paling umum namun paling mahal saat ini adalah
downtime. Menurut Gartner, biaya rata-rata
downtime bisa mencapai $5.600 per menit.
Downtime membuat bisnis tidak dapat memberikan layanan secara maksimal kepada pelanggan dan juga tidak dapat berfungsi dengan baik secara internal. Hal ini tentu menyebabkan hilangnya pendapatan, reputasi, pelanggan, dan produktivitas.
Baca Juga: Indosterling Technomedia (TECH) Yakin Kinerja Tahun Ini Bakal Tumbuh Dua Digit NeuCentrIX hadir dalam memberikan layanan
cloud dan
data center dapat meningkatkan efisiensi bisnis dalam beberapa cara. Dengan
tagline hub of world digital ecosystem dan memberikan layanan terbaik dengan harga yang fleksibel, layanan ini menawarkan cara bagi perusahaan untuk mengurangi biaya modal dan biaya operasional sekaligus mendapatkan semua manfaat pada saat yang bersamaan. layanan ini juga memastikan perlindungan data dan meminimalkan risiko serangan
cyber. Terakhir, dan yang terpenting, penyedia layanan
cloud dan
data center yang tepat membantu perusahaan meminimalkan
downtime. “Untuk memitigasi
downtime, neucentrix menerapkan komponen berlapis yang telah diperkuat, termasuk
bandwidth, konektivitas, sumber daya, dan sistem pendingin, yang memastikan lebih dari 99%
uptime dan ketersediaan yang lebih baik. NeuCentrIX Telkom Indonesia, misalnya, mengandalkan 14 fasilitas
data center yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, jika satu
data center down atau tidak dapat diakses, fasilitas di lokasi lain dapat menjadi
recovery data center,” jelas Bogi. Sampai saat ini, NeuCentrIX, yang diklaim sebagai titik pertemuan untuk penyedia layanan internet, system integrator, penyedia konten,
startup, dan operator berlisensi lainnya, telah digunakan oleh banyak pihak. Salah satu contohnya adalah PT Jaringan Cepat Indonesia adalah ISP yang menyediakan layanan internet untuk Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, dan wilayah Indonesia lainnya. Ada juga PT Bestcamp Prima Data, perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, yaitu ISP, Software Development, Multimedia, Networking, ICT Education, Data Center, dan System Integrator. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi