KONTAN.CO.ID - Jakarta. Anak yang lahir di generasi digital dengan generasi sebelumnya tentu memiliki perbedaan pengetahuan yang cukup besar. Pengasuhan dengan cara jaman dahulu atau jadul tentu tidak tepat diterapkan kepada anak-anak generasi digital. Setiap generasi pastinya memiliki karakteristiknya masing-masing. Dari karakter inilah orang tua bisa menerapkan pola pengasuhan yang tepat.
Karakteristik anak generasi digital
Anak yang lahir di generasi digital atau bahkan digital native menunjukkan beberapa karakteristik yang khas. Seperti dikutip dari situs UGM, karakteristik yang melekat pada anak generasi digital diantaranya:- Memiliki wawasan yang luas.
- Menyukai kebebasan.
- Menikmati lingkungan online.
- Aktif mengemukakan identitas diri.
- Ingin memiliki kontrol terhadap sesuatu.
- Mampu beradaptasi dengan teknologi.
- Bergantung pada teknologi.
- Kemampuan multitasking.
Pola pengasuhan anak generasi digital
Nurul Kusuma, salah satu psikolog CPMH lainnya menjelaskan jika pengasuhan digital merujuk pada bagaimana orang tua mendampingi anak sehingga mereka bisa memaksimalkan manfaat dan meminimalisir dampak negatif lingkungan digital. “Modal utama dalam pola pengasuhan digital adalah komunikasi orang tua terhadap anak,” tegas Nurul seperti dikutip dari situs UGM.- Memberikan pemahaman tentang media digital.
- Orang tua hadir saat anak beraktivitas dengan media digital.
- Penerapan aturan untuk anak tentang media digital.
- Menggunakan alat bantu kontrol dan monitor aktivitas digital anak.
- Mengenal dampak positif dan negatif era digital.
- Meningkatkan literasi digital.
- Memberikan arahan untuk memilih informasi internet yang benar.
- Melakukan evaluasi bersama dengan anak tentang konten internet.
- Menciptakan lingkungan digital yang sehat.
- Mengenalkan etika saat berinteraksi di dunia maya.