Ini kisah pelopor pomade lokal di Pulau Dewata



KONTAN.CO.ID - Menjaga dan merawat penampilan, kini bukan lagi hanya milik kaum hawa. Kaum adam masa kini juga makin peduli pada penampilan, terutama soal rambut. Kebutuhan itulah yang mendorong bisnis barbershop sejak lima tahun lalu.

Tak hanya bisnis barbershop, kepedulian para pria terhadap penampilan juga mendongkak bisnis pomade. Tak lagi sekadar pelengkap tampilan, kini pomade juga menjadi bagian dari kebutuhan gaya para pria.

Apalagi, bagi para pria berambut tebal, lebat, dan mungkin susah diatur. Sekali oles pomade saja, rambut langsung tertata rapi.


Tingginya peluang pasar pomade inilah yang mengusik Dedy Kie untuk memproduksi pomade lokal dengan merek Mr.Jones Pomade. Berbekal pengalaman menjalankan bisnis barbershop selama beberapa bulan, Dedy berani mengeluarkan produk pomade dengan formulanya sendiri. Ia merilis pomade sebagai jawaban keluh kesah konsumennya. 

"Awal mulanya saya bisnis Jones Barbershop, mulai 2015. Banyak konsumen saya tanya jual pomade sekalian atau enggak, ada juga yang mengeluh kurang cocok sama pomade komersial. Setelah 6 bulan barbershop jalan, saya luncurkan pomade dengan brand sama," jelas pria asal Jimbaran, Bali ini.

Dedy menjelaskan, saat itu, di Bali sendiri belum ada produk pomade lokal, padahal gerai barbershop sudah mulai menjamur. Bisa dibilang, Mr.Jones Pomade adalah pelopor pomade lokal di Bali. Dedy melihat peluang bisnis pomade lokal di Bali masih sangat potensial.

Dan benar dugaan Dedy, sejumlah barbershop di Bali yang semula menggunakan produk pomade komersial, mulai beralih menggunakan Mr.Jones Pomade. Meski baru dua tahun diluncurkan, kini, sudah ada sekitar 25 barbershop di sekitar Bali yang menjadi mitra Mr.Jones Barbershop.

"Mr.Jones Pomade punya tiga jenis pomade, yaitu water based pomade, oil based pomade, dan clay pomade yang barusan diluncurkan. Dari tiga jenis itu, total ada enam varian yang punya aroma beda-beda," jelasnya. Harga pomade dibanderol mulai Rp 95.000 - Rp 110.000.              

Semangat tetap menyala meski pernah bangkrut

Dunia bisnis bukanlah hal yang baru bagi seorang Dedy Kie. Sebelum memutuskan untuk mendirikan Jones Barbershop dan Mr.Jones Pomade, ia pernah mendirikan sebuah kafe di Australia. Sayangnya, bisnis kafe tersebut tak berjalan mulus.

"Sebelum di Bali, saya pernah tinggal beberapa tahun di Australia. Di sana saya kerja apa saja, mulai dari di restoran sampai  pernah jadi kuli. Lalu saya kumpulkan  modal dan buka kafe. Tapi saya bangkrut, kafenya tutup. Untung di sana, kafe bisa dijual, jadi akhirnya saya jual," kenangnya.

Setelah mengalami kejadian kurang beruntung di negeri kanguru, akhirnya ia memutuskan kembali ke tanah air. Dedy mengatakan, uang hasil menjual kafe tersebut ia gunakan sebagai modal awal untuk memulai bisnis baru di tanah air. Ia mengaku cukup nekat kembali ke Indonesia dengan modal seadanya.

Awalnya, Dedy bingung untuk memilih jenis bisnis apa yang akan dilakoni. Ia ingin membuka kafe atau restoran seperti waktu di Australia, namun Bali sendiri sudah penuh sesak oleh berbagai ragam kafe dan restoran. Persaingan bisnis kafe dan restoran di Bali  sudah sangat ketat. Sehingga menurut Dedy, dirinya akan kesulitan menembus persaingan tersebut.

"Saya ingin buka kafe lagi karena memang background saya hospitality. Tapi di Bali, kafe dan restoran sudah sangat banyak, selain saingannya ketat, modal yang saya punya kurang untuk mendirikan kafe. Butuh modal lumayan besar juga buat buka kafe di Bali," ungkap pria kelahiran 1990 ini.

Ide membuat barbershop pun tercetus saat Dedy butuh menata rambutnya sehabis pulang dari Australia. Ia berkeliling sekitar Jimbaran untuk mencari barbershop, tapi saat itu belum ada. Ia harus ke daerah lain untuk potong rambut. Dari situlah ide membuka barbershop di Jimbaran muncul.

"Saya juga heran, ternyata di Jimbaran belum ada barbershop. Di Bali sendiri baru ada sekitar dua atau tiga brand barbershop saja. Padahal tahun 2015, bisnis barbershop lagi booming. Dari pengalaman kesulitan cari barbershop itu, saya bikin sendiri saja. Jadi kalau butuh potong rambut, tidak perlu pusing cari barbershop lagi," tandasnya.          

Terus kembangkan bisnis seputar penataan rambut

Untuk menemukan komposisi yang pas dan cocok untuk jenis rambut banyak orang, Dedy Kie menghabiskan waktu hingga tiga bulan untuk membuat formula pomade. Ia membuatnya sedetil mungkin agar produknya juga aman untuk setiap orang, bahkan anak-anak sekalipun.  

Mr.Jones Pomade juga dibuat dengan beragam aroma segar, seperti aroma cherry dengan tingkat medium hold dan fresh candy dengan tingkat strong hold. Selain aroma yang segar, Dedy juga mengaplikasikan getah lebah sebagai bahan dasar oil based pomade milik Mr.Jones Pomade. Berkat getah lebah tersebut, tatanan rambut bisa tahan hingga 8 jam.

Pria berwajah oriental ini mulai memasarkan Mr. Jones Pomade melalui Jones Barbershop miliknya. Awal-awal, ia tak ragu memberikan free tester pada setiap pengunjung. Bahkan sampai saat ini pun, ia masih memberikan free tester bagi pelanggan baru.

"Untuk bisnis pomade, tester itu sangat penting, karena tiap pengunjung yang datang pasti penasaran dan sebelum dia membeli, mau coba, cocok atau enggak di rambutnya. Saya juga sering kasih rekomendasi buat pelanggan yang belum pernah pakai pomade. Kira-kira pomade yang sesuai dengan tipe rambutnya," jelas Dedy.

Selain menjalankan bisnis barbershop dan pomade, Dedy juga membuat kursus pangkas rambut bernama Jones Barber Academy. Setiap lulusan Jones Barber Academy akan mendapatkan sertifikat dan siap kerja di barbershop manapun.

"Kebetulan, saya juga buka kemitraan untuk Jones Barbershop. Jadi dengan adanya kursus ini, gerai-gerai Jones Barbershop tak perlu takut lagi kekurangan tenaga ahli atau kapster" ujarnya. Sebab, kapster adalah bagian paling penting agar bisnis barbershop tetap berjalan.

Ke depan, Dedy berencana untuk melebarkan sayap bisnis barbershop maupun pomade ke kota lain, di luar Bali. Selain itu, ia berencana menambah kapasitas produksi Mr. Jones Pomade dan membuat pabrik sendiri.

"Rencananya, tahun depan Jones Barbershop akan buka di Surabaya, kota yang paling dekat dengan Bali. Kalau untuk pomade, saya ingin reseller makin banyak, kapasitas produksi juga meningkat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.