JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo semakin mantap mempersiapkan Initial Public Offering (IPO). Untuk penawaran saham perdana ini, Dwi Aneka Jaya mengubah rentang harga saham yang ditawarkan. Tadinya, perusahaan tersebut memberi harga Rp 425 sampai Rp 550. Kini, Dwi Aneka Jaya mengubah harganya menjadi Rp 425 hingga Rp 475.Direktur Utama Valbury Asia Securities Johanes Soetikno selaku penjamin emisi mengatakan, perubahan rentang harga ini karena investor cenderung ingin melakukan pembelian di harga langsung atau straight price kepada investor. Maka dari itu, rentang harga sahamnya pun dipersempit.Selain itu, Dwi Aneka Jaya juga meningkatkan jumlah saham yang dilepas ke publik. Awalnya, produsen kemasan ini berencana melepas 30% dari modal disetor dan ditempatkan. Kini, persentase tersebut dinaikkan menjadi 40% atau 1 miliar saham."Dari sini, dana yang diincar Rp 475 miliar," sebut Keuangan Dwi Aneka Jaya Kemasindo Witjaksono, pada paparan publik, Senin, (14/4).Rencananya, Dwi Aneka Jaya Kemasindo akan menggunakan 60% atau Rp 285 miliar raihan IPO ini untuk penambahan modal kerja. Kemudian, 40% atau Rp 190 miliar untuk membeli mesin demi meningkatkan kapasitas perseroan. Nah, dana pembelian mesin itu akan masuk pada belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.Witjaksono menyebut, pihaknya menganggarkan capex sekitar Rp 300 miliar di tahun ini. Namun, bila nanti dananya tak terpenuhi dari hasil IPO, Dwi Aneka Jaya akan mencari dana dari pinjaman perbankan. Perusahaan ini pun sudah melakukan pendekatan dengan PT Bank Muamalat, PT BRI Syariah, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).Masa penawaran umum saham Dwi Aneka Jaya akan dilakukan pada 30 April sampai 2 Mei. Johanes menyebut, IPO ini telah memiliki pembeli siaga atau stand by buyer yang akan menyerap maksimal 10%. Pembeli tersebut adalah perusahaan yang berkedudukan di Eropa dan Amerika Serikat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini kisaran harga IPO Dwi Aneka Jaya teranyar
JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo semakin mantap mempersiapkan Initial Public Offering (IPO). Untuk penawaran saham perdana ini, Dwi Aneka Jaya mengubah rentang harga saham yang ditawarkan. Tadinya, perusahaan tersebut memberi harga Rp 425 sampai Rp 550. Kini, Dwi Aneka Jaya mengubah harganya menjadi Rp 425 hingga Rp 475.Direktur Utama Valbury Asia Securities Johanes Soetikno selaku penjamin emisi mengatakan, perubahan rentang harga ini karena investor cenderung ingin melakukan pembelian di harga langsung atau straight price kepada investor. Maka dari itu, rentang harga sahamnya pun dipersempit.Selain itu, Dwi Aneka Jaya juga meningkatkan jumlah saham yang dilepas ke publik. Awalnya, produsen kemasan ini berencana melepas 30% dari modal disetor dan ditempatkan. Kini, persentase tersebut dinaikkan menjadi 40% atau 1 miliar saham."Dari sini, dana yang diincar Rp 475 miliar," sebut Keuangan Dwi Aneka Jaya Kemasindo Witjaksono, pada paparan publik, Senin, (14/4).Rencananya, Dwi Aneka Jaya Kemasindo akan menggunakan 60% atau Rp 285 miliar raihan IPO ini untuk penambahan modal kerja. Kemudian, 40% atau Rp 190 miliar untuk membeli mesin demi meningkatkan kapasitas perseroan. Nah, dana pembelian mesin itu akan masuk pada belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.Witjaksono menyebut, pihaknya menganggarkan capex sekitar Rp 300 miliar di tahun ini. Namun, bila nanti dananya tak terpenuhi dari hasil IPO, Dwi Aneka Jaya akan mencari dana dari pinjaman perbankan. Perusahaan ini pun sudah melakukan pendekatan dengan PT Bank Muamalat, PT BRI Syariah, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).Masa penawaran umum saham Dwi Aneka Jaya akan dilakukan pada 30 April sampai 2 Mei. Johanes menyebut, IPO ini telah memiliki pembeli siaga atau stand by buyer yang akan menyerap maksimal 10%. Pembeli tersebut adalah perusahaan yang berkedudukan di Eropa dan Amerika Serikat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News