Ini Klarifikasi ABM Investama (ABMM) Soal Relasi dengan Harvey Moeis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus dugaan korupsi tata niaga timah dengan potensi kerugian negara mencapai Rp 271 triliun menyita perhatian publik. Salah satu yang terseret pusaran mega korupsi ini adalah Harvey Moeis, suami dari aktris Sandra Dewi.

Sejumlah pemberitaan menyebutkan Harvey Moeis memiliki afiliasi dengan beberapa perusahaan, salah satunya PT ABM Investama Tbk (ABMM). Namun, ABMM menyampaikan bantahan dan klarifikasi terkait kabar tersebut.

Corporate Secretary ABM Investama Rindra Donovan menyoroti sejumlah pemberitaan yang mengangkat informasi secara tidak tepat mengenai kepemilikan saham ABMM oleh Harvey Moeis.


"Harvey Moeis yang merupakan suami dari aktris Sandra Dewi tidak tercatat sebagai pemilik saham di perseroan maupun di entitas anak," kata Rindra dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/4).

Baca Juga: Laba Bersih ABM Investama (ABMM) Naik 7% Jadi Rp 4,5 Triliun pada Tahun 2023

Rindra juga menyatakan, ABMM dan/atau entitas anak ABMM tidak memiliki kontrak kerja sama dengan Harvey Moeis. Namun, salah satu entitas anak ABMM yakni PT Cipta Kridatama (CK), memiliki kontrak jasa pertambangan sejak tahun 2019 dengan PT Multi Harapan Utama (MHU).

Adapun, MHU merupakan perusahaan d imana Harvey Moeis pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.

Meski begitu, Rindra menegaskan atas penahanan Harvey Moeis tidak terdapat dampak material terhadap operasional dan kelangsungan usaha ABMM dan/atau entitas anak yang dapat mempengaruhi harga saham ABMM.

"Kami telah menyebarkan klarifikasi dan hak jawab kami kepada beberapa media atas pemberitaan yang tidak tepat berkaitan dengan informasi kepemilikan saham Perseoran oleh Harvey Moeis," tandas Rindra.

Harga saham ABMM sendiri masih melaju naik sebelum libur panjang Idul Fitri, Jum'at (5/4). ABMM menguat 2,28% ke level Rp 4.040 per saham. Pergerakan harga ABMM mengakumulasi kenaikan 18,82% sejak awal tahun 2024 (year to date).

 
ABMM Chart by TradingView

Di sisi lain, kinerja ABMM di tahun 2023 cenderung moncer. Di mana, perusahaan berhasil mencetak kenaikan top line dan bottom line. ABMM meraup pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 1,49 miliar, tumbuh 3,47% secara tahunan dibandingkan tahun 2022 senilai US$ 1,44 miliar.

Pendapatan ABMM didominasi dari kontraktor tambang dan tambang batubara sebesar US$ 1,24 miliar atau 83,22% dari total pendapatan tahun 2023. Secara bottom line, ABMM meraih laba bersih senilai US$ 289 juta pada tahun 2023.

Sebagai gambaran saja, jika dikonversi dengan kurs saat ini Rp 15.850 per dolar Amerika Serikat, keuntungan ABMM tahun lalu setara dengan Rp 4,57 triliun. Laba bersih ABMM tumbuh 7,07% ketimbang laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022, yang kala itu sebesar US$ 269,90 juta.

Merujuk laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Maret 2024, pemegang saham mayoritas dan pengendali ABMM adalah PT Tiara Marga Trakindo, yang menggenggam 53,55% saham. Pengendali lainnya adalah Valle Verde Pte. Ltd. dengan kepemilikan 25,51% ABMM.

Sedangkan kepemilikan publik mencapai 20,66% atas saham ABMM. Di antara kepemilikan publik tersebut, ada nama investor kenamaan, Lo Kheng Hong yang rajin mengoleksi saham ABMM. Dalam laporan terbaru, per 4 April 2024, Lo Kheng Hong memiliki 5,01% saham ABMM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari