Ini Komentar Ekonom hingga Pengusaha Soal Isu Reshuffle Kabinet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu reshuffle kabinet kembali mencuat. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sarman Simanjorang mengatakan, persoalan penyegaran di kabinet merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami melihat dari menteri ekonomi masih bagus nilai kerjanya. Artinya enggak perlu diganti. Tapi kalau posisi Menpora kan kosong ya memang mau nggak mau harus diisi. Tapi saya nggak tahu kalau menteri di luar sektor ekonomi, itu hak prerogatif presiden," kata Sarman kepada Kontan.co.id, Jumat (31/3).

Sarman menyebut untuk pos menteri-menteri yang ada di sektor perekonomian masih memiliki kinerja baik. Hal ini menurutnya terlihat dari perekonomian nasional yang tahun lalu mencapai 5,31% di tengah kondisi perekonomian global yang sedang tak menentu.


"Artinya kinerja menteri ekonomi baik dan produktif di tengah gejolak ekonomi global. Tapi ekonomi kita tumbuh positif. Jadi untuk itu kita berharap ini akan tetap kita pertahankan di 2023, memang di tahun ini tahun penuh tantangan. Karena dampak dari perang Rusia Ukraina gejolak ekonomi global," imbuh Sarman.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Kembali Hangat, Ini Kata Pengusaha

Meski demikian, Sarman menilai perlu ada perbaikan dari sisi kepercayaan publik dari pemerintah. Hal tersebut berkaca dari kasus yang saat ini viral di Kementerian Keuangan. Di mana hal tersebut dikhawatirkan dapat menurunkan kepercayaan publik.

"Kejadian Rafael, ini berdampak pada kepercayaan dan merembet kemana-mana bea cukai, pajak bahkan ke pertanahan," kata Sarman.

Potensi berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat harus disikapi segera oleh pemerintah. Pasalnya kesadaran pajak masyarakat dan pengusaha yang tinggi diiringi dengan harapan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur yang baik. Maka agar target pajak tercapai maka tingkat kepercayaan masyarakat harus di jaga.

Ekonom dan Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, sebagian menteri khususnya bidang ekonomi masih terlihat aktif menjalankan tugasnya terutama dalam mendukung program-program strategis.

"Misalnya Menteri PUPR, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan. Saya kira faktor pemimpin dalam hal ini Presiden Jokowi lebih dominan. Memang ada menteri-menteri masih tidak nampak di permukaan, minim terobosan. Tapi ketegasan presiden dalam menetapkan arah ke depan, khususnya terkait ekonomi, saya kira bisa mengangkat kinerja menteri-menteri tersebut," jelas Piter.

Menurut Piter kira menteri-menteri yang masih belum maksimal melakukan terobosan ialah yang membidangi perindustrian, perdagangan, ketenagakerjaan dan koperasi.

Menurutnya perbaikan yang perlu dilakukan Presiden ialah tidak segan melakukan pergantian menteri. Hal tersebut agar menteri-menteri khususnya di bidang ekonomi bisa lebih maksimal kinerjanya. Terutama dalam menyelesaikan semua program-program strategis pemerintah.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan akan melakukan pelantikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) minggu depan. Hal tersebut disampaikan usai meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Bogor. Tak hanya Menpora Ia juga mengatakan pelantikan minggu depan juga mengangkat Kepala BNPT baru.

Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Ekonom Sorot Kinerja Menteri Ini

"(Pelantikan Kepala BNPT) minggu depan. (Sama Menpora?) Minggu depan," katanya singkat.

Sebelumnya Jokowi kembali memberi sinyal akan rencana adanya reshuffle kabinet. Hal ini berkaca pada posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang masih kosong usai Zainudin Amali mengundurkan diri.

Meski demikian, untuk sementara Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai Plt Menpora.

Ditanya soal apakah akan ada perombakan kabinet lagu usai kosongnya kursi Menpora, Jokowi menyebut akan segera melakukannya. Namun sayangnya Ia tak menyebut kapan kocok ulang kabinet akan dilakukan.

"Segera (reshuffle kabinet). (Kapan?) Segera," kata Jokowi dalam keterangan presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (29/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi