Ini komitmen pasokan vaksin virus corona yang sudah didapat Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19). Hingga saat ini sejumlah komitmen dari produsen vaksin telah didapatkan Indonesia. Nantinya Indonesia akan segera melakukan vaksinasi kepada 160 juta orang.

"Ini targetnya nanti tentu dengan program dari imunisasi, target ini akan diperdalam," ujar Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Senin (12/10).

Dari 160 juta orang tersebut yang diutamakan adalah garda terdepan penanganan Covid-19 yakni tenaga medis dan paramedis termasuk pelayan publik seperti TNI dan Polri. Berikutnya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah, dan sebagian pelaku ekonomi.


Baca Juga: Ini prioritas penerima vaksin corona (Covid-19) tahap pertama

Seluruh tenaga pendidik dan juga aparatur pemerintah. Target yang juga akan mendapatkan vaksinasi tahap awal adalah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Penerima Bantuan Iuran.

Hingga saat ini Indonesia telah mengumpulkan komitmen pengadaan vaksin baik untuk tahun 2020 hingga 2021. Airlangga menjelaskan Indonesia mendapatkan 18 juta vaksin dari Sinovac tahun 2020 dan 125 juta vaksin pada tahun 2021.

Sedangkan dari Sinopharm, Indonesia mendapatkan komitmen 15 juta vaksin tahun 2020 dan 50 juta vaksin tahun 2021. Selain itu ada pula komitmen vaksin 15 juta dosis dari Cansino dan 100 juta dosis dari AstraZenica. "Down payment untuk AstraZenica, kemudian juga terkait dengan yang lain sedang dalam pembahasan," terang Airlangga.

Saat ini pun Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, dan Menteri Luar Negeri tengah melakukan kunjungan ke Swiss dalam rangka membahas detil pengadaan vaksin. Selain vaksin dari luar, Indonesia juga tengah melakukan pengembangan vaksin dalam negeri.

Baca Juga: Bioskop boleh buka selama PSBB transisi Jakarta, ini syaratnya

Berdasarkan keterangan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, pengembangan dilakukan oleh 6 lembaga dengan platform yang berbeda. Antara lain adalah Lembaga Mikrobiologi Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung.

"Kalau melihat tahapannya diperkirakan triwulan 1 2021 sudah ada yg melakukan uji klinis ke manusia," jelas Bambang.

Bambang menambahkan sebagian akan menyelesaikan pengujian kepada hewan akhir tahun ini. Terutama untuk vaksin yang dikembangkan oleh Eijkman dan UI.

Selanjutnya: Jokowi minta 12 kabupaten/kota penyumbang 30% kasus aktif nasional jadi prioritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi