KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan negara yang masih rendah menjadi sorotan dua lembaga pemeringkat surat utang internasional, yakni Fitch Ratings dan Moody's terhadap Indonesia. Meski demikian, pemerintah optimistis penerimaan negara akan meningkat sejalan dengan reformasi pajak yang dijalankan pemerintah. Beberapa waktu lalu, tim dari Fitch mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Usai kunjungan itu, Darmin bilang Fitch banyak menanyakan soal penerimaan, selain soal iklim investasi dan reformasi struktural. Sementara Moody's menilai penerimaan negara dibanding Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif rendah dibanding negara-negara besar di Asia Tenggara dan dibanding India. Moody's juga menilai, pemangkasan belanja negara akibat rendahnya penerimaan dan batasan defisit anggaran menjadi sentimen negatif.
Ini komitmen pemerintah ke Fitch dan Moody's
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan negara yang masih rendah menjadi sorotan dua lembaga pemeringkat surat utang internasional, yakni Fitch Ratings dan Moody's terhadap Indonesia. Meski demikian, pemerintah optimistis penerimaan negara akan meningkat sejalan dengan reformasi pajak yang dijalankan pemerintah. Beberapa waktu lalu, tim dari Fitch mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Usai kunjungan itu, Darmin bilang Fitch banyak menanyakan soal penerimaan, selain soal iklim investasi dan reformasi struktural. Sementara Moody's menilai penerimaan negara dibanding Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif rendah dibanding negara-negara besar di Asia Tenggara dan dibanding India. Moody's juga menilai, pemangkasan belanja negara akibat rendahnya penerimaan dan batasan defisit anggaran menjadi sentimen negatif.