Ini Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar Bulan Mei 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Mei 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan laporan sebesar 0,40% mom dan secara tahunan sebesar 3,5%% yoy. 

Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, bila menilik komponen pengeluaran, komoditas utama penyumbang inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi. 

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil 0,20% dan kalau dilihat komoditas utama penyumbang inflasi adalah komoditas pangan. Sedangkan kelompok transportasi memberi andil 0,08% dengan komoditas utama adalah tarif angkutan udara,’ tutur Margo dalam paparan terkait inflasi Mei 2022, Kamis (2/6) secara daring. 


Baca Juga: BPS Catat Inflasi Harga Bergejolak Picu Kenaikan Harga di Bulan Mei 2022

Margo kemudian memerinci, dengan sumbangan sebesar 0,20%, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 0,78% mom. Sedangkan secara tahun ke tahun, inflasi kelompok ini bahkan menyentuh 5,62% yoy. 

Komoditas utama yang menyumbang inflasi kelompok ini adalah telur ayam ras yang memberikan andil pada inflasi sebesar 0,05%. Peningkatan harga telur ayam ras terutama disebabkan kenaikan harga pakan ayam dan tingginya permintaan masyarakat. 

Kemudian, ikan segar juga memberi andil sebesar 0,04% pada inflasi. Peningkatan harga ikan segar disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda perairan nusantara sehingga banyak nelayan yang tidak bisa melaut, sehingga suplai ikan pun terbatas. 

Baca Juga: BPS Catat Inflasi pada Mei 2022 Sebesar 0,40%

Komoditas lain yang memicu inflasi adalah bawang merah dengan andil 0,04%. Harga bawang merah meningkat karena minimnya pasokan bawang merah dari daerah sentra-sentra produksi dan karena belum pulihnya distribusi pasca Idul Fitri. 

Lebih lanjut, kelompok transportasi dengan andil mencapai 0,08%, mencatatkan inflasi sebesar 0,65% mom dan secara tahun ke tahun mencatat inflasi sebesar 4,77% yoy. 

Ini disebabkan oleh peningkatan harga tarif angkutan udara dengan andil 0,07% pada inflasi. peningkatan harga tiket angkutan udara karena tingginya permintaan menjelang hari raya Idul Fitri pun juga saat arus balik mudik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .