KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (
LPKR) masih membukukan kerugian bersih alias rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,34 triliun hingga kuartal III-2020. Rugi bersih diterima saat perusahaan properti tersebut mengalami peningkatan pendapatan sebesar 0,23% secara tahunan (yoy) dari Rp 8,56 triliun menjadi Rp 8,58 triliun. Sementara itu, realisasi
marketing sales LPKR Januari-September 2020 tercatat mencapai Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah tersebut setara 90,8% dari target tahun ini yaitu Rp 2,5 triliun.
Baca Juga: Rugi Rp 2,34 triliun, marketing sales Lippo Karawaci (LPKR) naik 100% CEO Lippo Karawaci John Riady optimistis, bisnis properti perlahan telah pulih dan mendekati normal, meski pendapatan berulang (
reccurring income) terganggu oleh pandemi Covid-19. Asal tahu saja, kontribusi pendapatan
real estate development LPKR meningkat 46,3% yoy menjadi Rp 2,37 triliun. Di tahun sebelumnya, pendapatan real estate hanya Rp 1,62 triliun karena bisnis inti properti mulai menunjukkan perbaikan. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Cikarang, pengakuan pendapatan di LPKR untuk serah terima di tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan. John menambahkan, khusus pada kuartal III-2020,
marketing sales tercatat sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 304% dari kuartal III-2019. "Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik di mana lini bisnis properti dibawah tim manajemen baru telah sukses. Kami mengumumkan launching rumah tapak di Lippo Village untuk pertama kalinya setelah 4 tahun melalui
launching Cendana Homes, yang mana terjual habis dalam hitungan jam," jelas John dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (2/11). Sementara itu pendapatan
real estate management & services sepanjang Januari-September 2020 menunjukkan penurunan sebanyak 10,2% yoy menjadi Rp 6,15 triliun dari Rp 6,85 triliun. Terutama disebabkan oleh rumah sakit, mall dan hotel terus dihadapkan dengan kondisi yang menantang akibat dari pandemi.
Baca Juga: Sembilan bulan 2020, Lippo Karawaci (LPKR) raih pendapatan Rp 8,58 triliun Kasus baru Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia pada kuartal III-2020 menyebabkan penutupan hotel yang berkepanjangan, pengunjung mall yang lebih sedikit dari yang sebelumnya diperkirakan, dan lebih banyaknya dilakukan penanganan Covid di lini bisnis rumah sakit daripada pasien bisnis inti. Kerugian yang dialami oleh LPKR disebabkan oleh besarnya beban pokok pendapatan yaitu Rp 5,26 triliun dan beban usaha sebesar Rp 2,97 triliun. Ditambah lagi dengan adanya beban lainnya sebesar Rp 1,63 triliun dan beban keuangan Rp 1,17 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari