Ini kriteria cagub Jabar pilihan PDI-P



BANDUNG. PDI Perjuangan (PDI-P) tidak mau sembarangan dalam mengusung calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jabar 2018. Partai berlambang banteng bermoncong putih itu memiliki kriteria khusus untuk cagub yang diusungnya nanti.

"Kami pertimbangkan semua masukan. Tapi kami ada ukuran dalam memutuskan," kata Ketua DPP PDI-P, Andreas Hugo Pareira di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (23/3).

Andreas mengatakan, setidaknya dua hal yang menjadi ukuran partainya memutuskan seorang menjadi cagub untuk pilgub Jabar nanti. Satu di antaranya kekuatan sosial yang dimiliki cagub yang akan diusung nanti.


Menurutnya, kekuatan sosial itu sangat penting karena berkaitan dengan penerimaan publik terhadap cagub. "Tingkat penerimaan publik itu penting dan itu bisa diukur melalui elektabilitas," ujar Andreas.

Selain itu, kata Andreas, cagub yang diusung harus sejalan dengan dukungan kader partai. Pengalamannya, seorang calon yang diterima akan membuat kinerja kader partai semakin efektif.

Apalagi di Jabar, PDI-P memiliki porsi yang besar dalam pillgub Jabar nanti. "Tapi kalau tidak diterima, maka itu jadi kerja ekstra. Kalau keduanya berjalan akan jadi akselerasi yang luar biasa," kata Andreas.

Disinggung nama Ridwan Kamil, Andreas mengakui, pria yang akrab disapa Emil itu memiliki elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survei Indo Barometer. Namun dunia politik itu sangat dinamis sehingga bisa terjadi perubahan yang signifikan di kemudian hari. "Di Jabar itu kami ada pengalaman, saya tahu persis dinamika baik di partai dan masyarakat. Kami belajar dari 2013, kemudian 2005, dalam mengambil keputusan pilgub Jabar," paparnya.

Andreas mengatakan, partainya tetap mengedepankan proses penjaringan calon yang akan berlangsung pada Mei nanti. Menurutnya, siapapun bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti penjaringan calon tersebut. "Kami juga banyak kader di Jabar. Ada TB hasanudin. Tapi apakah berminat atau tidak kami belum tahu," katanya.

(Teuku Muh Guci S)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini