Ini kriteria menteri yang di reshuffle versi Luhut



JAKARTA. Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan sejumlah indikator penilaian yang akan digunakan Presiden Joko Widodo dalam mengevaluasi hasil kerja para pembantunya. Indikator penilaian itu juga akan menentukan siapa yang akan kena perombakan atau reshuffle.

“Indikatornya banyak. Dilihat bagaimana penyerapan anggaran, bagaimana dia membuat programnya, bagaimana dia mengkomunikasikan dengan masyarakat, dan seterusnya,” kata Luhut di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Saat dikonfirmasi, apakah ini berarti kementerian dengan penyerapan anggaran rendah menjadikan menterinya terancam dicopot, Luhut membantah.


“Belum mesti juga. Karena dilihat masalahnya apa. Bagaimana dia mengisi pejabat di eselon I, eselon II-nya,” ujar Luhut.

Luhut pun enggan memberikan bocoran ketika ditanyakan kemungkinan perombakan kabinet dilakukan usai Lebaran. Sebab, menurut Luhut hal tersebut merupakan hak prerogratif Jokowi selaku Presiden.

“Ya kalau saya tahu pun saya enggak beritahu kamu,” kata Luhut.

Dalam agenda Rabu sore, Luhut hadir sebagai pembicara diskusi dengan topik bertajuk “Perkembangan Perekonomian Terkini”. Diskusi tersebut digelar oleh Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera. Dalam diskusi itu Luhut menjawab pertanyaan moderator terkait isu perombakan kabinet.

“Tentu Presiden sudah melakukan evaluasi. Beliau sudah mendiskusikannya. Tapi kapan dan siapa yang di-reshuffle, itu di luar kewenangan saya,” kata Luhut.

Menurut Luhut, Presiden mengamati dengan cermat semua pembantu-pembantunya, utamanya yang berurusan dengan perekonomian.

“Beliau ingin bangun teamwork yang kuat untuk menghadapi keadaan seperti ini. Kita enggak boleh main-main dengan keadaan ekonomi global ini, dan keadaan. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa