JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (
ASRI) pada tahun ini tidak akan agresif dalam berekspansi. Perseroan akan tetap fokus mengembangkan sejumlah proyek yang telah berjalan, karena prospek bisnis properti pada tahun ini diprediksi masih cukup positif. Direktur Utama Alam Sutera yang baru, Purbaja Pantja mengatakan, pihaknya masih cukup optimis terhadap bisnis properti di tanah air tahun ini. Terutama karena populasi masyarakat Indonesia yang cukup besar membuat permintaan terhadap perumahan masih cukup tinggi. Untuk itu perseroan masih akan berfokus pada sektor properti residensial. Selain itu, perseroan juga akan tetap mengembangkan sektor properti, komersil, dan
high rise building. "Kami selain di sektor perumahan juga masuk di sektor komersial. Ke depannya produk kami akan didiversifikasi dengan komposisi sepertiga untuk perumahan, sepertiga untuk
high rise building, dan sepertiga untuk komersil," ujar Purbaja pada Rabu (25/2).
Sekretaris Perusahaan, Hendra Kurniawan menambahkan, pada tahun ini perseroan belum akan melakukan ekspansi di luar proyek yang telah berjalan. Apalagi saat ini lahan milik
ASRI masih cukup besar. Hendra menyebut, ASRI masih memiliki 100 hektare lahan di kawasan Serpong, 1500 hektare lahan di kawasan Pasar Kemis Tangerang, 60 hektare lahan di kawasan GWK Bali, dan 75 hektare lahan di Tanjung Bintang. Secara terperinci mengenai proyek yang akan dikerjakan oleh perseroan tahun ini, Hendra menyebut akan ada proyek
high rise building dan komersil, proyek perumahaan di Swara Sutera pasar Kemis Tangerang, dan proyek komersil di Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Khusus untuk sektor perumahan, pihaknya akan segera meluncurkan kluster baru di proyek Swara Sutera Pasar Kemis, Tangerang. Proyek bertajuk Swara Sari tersebut memiliki 60 unit hingga 100 unit rumah dengan luas lahan sebesar 40 hektare hingga 60 hektare. Untuk proyek ini, Alam Sutera menawarkan harga mulai dari Rp 850 juta per unit. Sementara itu, untuk proyek
high rise building dan komersil, perseroan masih akan tetap melanjutkan proyek menara apartemen di Kota Ayodhya yang terletak di Kota Tangerang. Proyek Kota Ayidhya ini merupakan proyek 18 menara apartemen yang akan dibangun di lahan seluas 15,5 hektare. Selain apartemen, perseroan juga akan melanjutkan pembangunan menara perkantoran The Tower yang teletak di Jakarta dan The Prominence yang terletak di Alam Sutera Serpong. Perseoran juga akan melanjutkan pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana yang ditargekan bisa selesai pada 2017 mendatang. Total investasi untuk pembangunan patung GWK sendiri mencapai Rp 300 miliar hingga Rp 330 miliar. Selain membangun patung Garuda Wisnu Kencana, perseroan juga akan membangun villa sebanyak 30 unit villa di kawasan GWK tersebut. Perseroan pun harus merogoh dana sebesar Rp 80 miliar untuk pembangunan 30 unit villa yang ke depannya akan dijual dengan harga Rp 6 miliar per unitnya.
Terakhir,
ASRI juga akan tetap melakukan akusisi lahan di wilayah Pasar Kemis dan Serpong. Perseroan telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun untuk memperlancar proses akusisi lahan tersebut. Sementara untuk proyek pembangunan sejumlah proyek-proyek Alam Sutera, perseroan juga telah menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1 triliun pada tahun ini. Total, belanja modal
ASRI pada tahun ini mencapai sekitar Rp 2 triliun yang seluruhnya bersumber dari kas internal. Sementara untuk target
marketing sales ASRI pada tahun ini dipatok mencapai sebesar Rp 5,8 triliun. Target pra penjualan tersebut rencananya akan didapat dari penjualan tanah di Alam Sutera Serpong sebesar Rp 2 triliun, proyek Swarna Sutera sebesar Rp 2 triliun, dan sisanya sebanyak Rp 1,8 triliun akan didapat dari proyek
high rise building seperti menara perkantoran The Tower, menara apartemen Paddington, menara apartemen Ayodhya, dan menara perkantoran Prominence. Sedangkan untuk target recuiring income pada tahun ini, Hendara menyebut Alam Sutera mengharapkan adanya pendapatan berulang pada tahun ini mencapai Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar yang didapat mayoritas dari penyewaan ruang ritel di mal-mal milik Alam Sutera. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa