Ini langkah Bank BTN antisipasi kejahatan skimming



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat kejahatan skimming atau pencurian data nasabah bisa ditanggulangi dengan tindakan preventif dari perbankan.

Budi Satria, Direktur BTN menjelaskan, kejahatan skimming sebenarnya sudah sering terjadi dari dulu. Pihaknya sudah melakukan pencegahan seperti meminta tim di lapangan untuk lebih waspada terutama untuk ATM yang jauh dari cabang dan sepi.

“Tim harus lebih waspada, lebih sering patroli. Kita juga ada edukasi dan sosialisasi kepada nasabah melalui pesan singkat agar memitigasi resiko dan melarang pemberian data ke orang asing,” jelas Budi.


Menurutnya penggantian kartu debit magnetic stripe menjadi berbasis chip juga ikut memitigasi resiko skimming. Pihaknya mengaku dari tahun 2016 sudah menggelar migrasi kartu ke chip secara bertahap.

“Tahun ini kita lakukan percepatan migrasi kartu. Targetnya kita 30% kartu sudah berchip ditahun ini. Namun kita coba akan lebih cepat. Per satu kartu chip kurang lebih butuh biaya sekitar Rp 18.000 hingga Rp 25.000. Dan semua dibebankan ke perbankan,” jelas Budi.

Sekadar informasi, saat ini jumlah pemegang kartu debit BTN sekitar 5,4 juta kartu, sekitar 13% sudah berbasis chip. Targetnya di tahun 2018 bisa naik hingga 30% kartu yang berchip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia