KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memperkuat implementasi Environment, Social, Governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Implementasi tersebut tidak hanya dilakukan dari sisi operasional perusahan tetani juga dari sisi pembiayaan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon atau Net zero emission pada 2060 serta memitigasi risiko perubahan iklim besar. Bank DKI misalnya, berupaya mengintegrasikan faktor ESG ke dalam keputusan keuangan, termasuk didalamnya peningkatan transparansi dalam laporan keuangan.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan, dalam kaitannya dengan penerapan ESG, Bank DKI memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam mendukung visi keberlanjutan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ”Bank DKI tidak hanya berperan sebagai entitas bisnis, namun juga mengemban tanggung jawab pelayanan publik dengan mengimplementasikan program keuangan berkelanjutan dengan menghadirkan inovasi produk dan layanan yang mendukung terhadap lingkungan, ekonomi, sosial, dan masyarakat,” kata Amirul dalam keterangannya resminya, Sabtu (9/3). Baca Juga: Bank UOB Dorong Pertumbuhan Kredit Lewat Garuda Indonesia UOB Credit Card Dari sisi pembiayaan, tercermin dari kredit Bank DKI ke segmen UMKM yang telah mencatatkan porsi 10,74% terhadap total kreditnya sebesar Rp 52 triliun per akhir 2023. Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan, komitmen Bank DKI terhadap implementasi ESG juga dilakukan melalui program CSR unggulan, yakni Jakarta Koperasi Hidroponik (Jakonik).