Ini langkah BSDE kembangkan bisnis propertinya



JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan membagikan deviden untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 288,7 miliar atau 7,56% dari total laba bersih. Nilai deviden ini setara dengan Rp 15 per saham. Porsi deviden ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 10,24% dari laba bersih tahun 2013. Direktur BSDE Monic William mengatakan, pembagian deviden tahun ini mengalami penurunan karena perseroan ingin menggunakan sebagian besar laba bersih untuk menambah modal kerja dalam rangka ekspansi ke kota-kota besar di Indonesia. "Untuk eksis di kota-kota besar diperlukan modal besar," katanya, Rabu (6/4). Saat ini cash flow emiten properti grup Sinarmas ini masih cukup besar yakni mencapai Rp 2,25 triliun dan baru-baru ini perseroan juga menerbitkan obligasi internasional atau global bond senilai US$ 225 juta. Artinya, BSDE masih mempunyai dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi. Monic mengatakan, BSDE akan terus melebarkan sayapnya ke luar Jabodetabek yakni ke Makassar dan Surabaya. Tahun lalu perseroan telah berhasil mengakuisisi lahan di Makassar seluas 5 hektare (ha). Lahan yang berlokasi di jalan Urip Sumiharjo ini akan dikembangkan menjadi Kawasan Mix Use atau superblok. Tahun ini BSDE akan mulai melakukan pengembangan infrastruktur dengan investasi awal Rp 10 miliar- Rp 20 miliar. Sementara di Surabaya, perseroan juga telah memiliki landbank 3 ha yang telah berhasil diakuisisi awal tahun ini. Di lahan ini akan dikembangkan lima tower gedung apartemen dengan memakan investasi sekitar Rp 3 triliun -Rp 4 triliun. Lahan ini akan dikembangkan mulai tahun 2016. Meskipun sudah ada pengembang besar seperti Pakuwon dan Intiland yang sudah eksis di Surabaya, Monic melihat prospek kota Pahlawan ini masih cukup besar. Untuk mengantisipasi persaingan, BSDE akan menggandeng perusahaan asal Singapura untuk menciptakan konsep dan design. "Kita mau tawarkan konsep yang berbeda," ujarnya. Selain kedua kota tersebut, BSDE juga sedang menyasar kota lain untuk melebarkan bisnisnya yakni kota Medan. Disana, perseroan berencana mengembangkan area komersial dengan kebutuhan lahan seluas 3 ha -4 ha. Adapun anggaran belanja modal atau capex yang disiapkan perseroan Rp 3,5 triliun - Rp 4 triliun. Dana tersebut bersumber dari kas internal, dan eksternal seperti penerbitan obligasi. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, akuisisi lahan, dan pengembangan proyek baru. Tahun ini, perseroan berencana mengakuisisi lahan seluas 100 ha di beberapa proyek eksisting yakni BSD City, Grand Wisata dan Grand City Balikpapan. Hermawan Wijaya, Direktur sekaligus Sekretaris perusahaan BSDE mengatakan tahun ini perseroan akan menggarap empat proyek baru. Pertama, proyek Taman Permata Buana dengan proyek bertajuk Aerium di Kembangan, Jakarta Barat. Proyek Aerium ini akan dibangun condominium dan kawasan terpadu dengan total dana investasi sebesar Rp 2 triliun.

Kedua, proyek Element di Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta yang akan dikembangkan untuk membangun dua proyek apartemen dengan dana investasi ditaksir mencapai Rp 2 triliun. Tower pertama menara di kawasan Epicentrum ini rencananya akan diluncurkan Juli mendatang dan diharapkan bisa memperoleh marketing sales sebesar Rp 750 miliar hingga akhir tahun nanti. Ketiga, proyek high rise di daerah Tanjung Barat. Rencananya perseroan akan mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan terpadu dengan membangun ruang ritel, apartemen, hotel yang nantinya akan dibangun tiga menara dengan total dana investasi sebesar Rp 3 triliun. Keempat, perseroan akan membangun proyek residensial rumah tapak di Samarinda dengan nama Bumi Samarinda Damai seluas 100 hektare. Pada tahun ini, perseroan menargetkan bisa mendapatkan marketing sales sebesar Rp 100 miliar dari proyek di Samarinda dengan harga jual di bawah Rp 1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa