JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) masih berkonsentrasi membayar utang. Perusahaan akan melakukan dua cara, yaitu dengan reverse stok dan right issue. Seperti diketahui, perseroan masih memiliki kewajiban utang kepada Merrill Lynch Credit Products LLC dan Orchard Centar Master Limited (MLOR) dengan sisa pinjaman senilai US$ 7,8 juta. Utang ini rencananya akan dibayar dengan penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. BULL rencananya akan menerbitkan 220,62 juta saham baru seri B seharga Rp 439 per saham. Namun sebelum itu, berdasarkan kesepakatan, perseroan akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio 8:1, sehingga nilai nominal saham perseroan menjadi Rp 800 dan harga saham menjadi Rp 400 per saham. Direktur sekaligus sekretaris perusahaan Buana Listya Tama, Vicky Ganda Saputra bilang, rencana tersebut akan segera dieksekusi oleh perseroan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Jumat (20/2).
Ini langkah BULL membayar semua utang-utangnya
JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) masih berkonsentrasi membayar utang. Perusahaan akan melakukan dua cara, yaitu dengan reverse stok dan right issue. Seperti diketahui, perseroan masih memiliki kewajiban utang kepada Merrill Lynch Credit Products LLC dan Orchard Centar Master Limited (MLOR) dengan sisa pinjaman senilai US$ 7,8 juta. Utang ini rencananya akan dibayar dengan penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. BULL rencananya akan menerbitkan 220,62 juta saham baru seri B seharga Rp 439 per saham. Namun sebelum itu, berdasarkan kesepakatan, perseroan akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio 8:1, sehingga nilai nominal saham perseroan menjadi Rp 800 dan harga saham menjadi Rp 400 per saham. Direktur sekaligus sekretaris perusahaan Buana Listya Tama, Vicky Ganda Saputra bilang, rencana tersebut akan segera dieksekusi oleh perseroan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Jumat (20/2).