KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan program bersih-bersih pada perusahaan pelat merah konstruksi sebagai bagian dari tranformasi BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN telah berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), TNI, Polri, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mewujudkan tata kelola perusahaan BUMN yang bersih dan profesional, tak terkecuali terhadap BUMN-BUMN karya. Dia bilang, pihaknya mendukung langkah OJK yang tengah menelaah laporan keuangan Waskita dan Wika yang dituding dimanipulasi.
"Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN untuk terus melakukan pembenahan tata kelola perusahaan dan penegakan hukum di seluruh perusahaan BUMN, termasuk BUMN karya," kata Erick di Jakarta, Kamis (6/7). Erick mengatakan, Kementerian memiliki cita-cita untuk menjadikan BUMN sebagai perusahaan berstandar internasional dan mampu bersaing secara global. Menurutnya, hal itu hanya dapat dicapai apabila para pemimpin dan karyawan BUMN bersih dari kasus hukum. Untuk itu, pelaku korupsi di seluruh tubuh perusahaan BUMN akan diberantas. Kementerian BUMN telah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti proses hukum secara tuntas. Selain bersih-bersih yang dilakukan, Erick juga mendukung penuh proses restrukturisasi yang tengah dijalankan BUMN karya, di antaranya melalui rencana suntikan APBN melalui penyertaan Modal Negara (PMN), perbaikan perencanaan bisnis, dan restrukturisasi utang. "Kami percaya penyehatan keuangan BUMN karya dapat diselesaikan dengan baik. Belajar dari pengalaman terdahulu dalam merestrukturisasi BUMN seperti Garuda, Jiwasraya dan Asabri," kata Erick. Walaupun upaya restrukturisasi tidak bisa berjalan dengan mudah, tetapi Kementerian BUMN bersama dengan BUMN berhasil menyelesaikan dan memberi hasil positif untuk penyelamatan industri penerbangan di Indonesia, pemegang polis Jiwasraya dan pensiunan TNI dan Polri. Erick menambahkan, Kementerian BUMN terus mendorong perbaikan tata kelola perusahaan agar ke depannya, kegiatan operasional dapat berjalan dengan lebih baik dan meminimalisir risiko terjadinya kesalahan yang sama.
Di samping itu, aksi korporasi juga didorong agar pertumbuhan perusahaan juga dapat terlaksana dengan lebih cepat. Dengan langkah-langkah itu, ia menyakini babhawa industri konstruksi dan pembangunan infrastruktur masih memiliki prospek yang baik bagi BUMN karya dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sampai saat ini, pemerintah masih berupaya menyelesaikan proyek strategis nasional seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera, Trans Jawa dan pembangunan IKN. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk