KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian terus melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. Pasalnya, kecelakaan di perlintasan sebidang masih kerap terjadi belakangan ini. Sepanjang Januari 2018 ini saja, tercatat sudah ada 6 orang meninggal dunia akibat tidak berhati-hati atau menerobos perlintasan pada saat KA akan lewat. Langkah yang telah Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan akan terus dilanjutkan guna mewujudkan keselamatan di bidang perkeretaapian adalah menutup cikal bakal perlintasan sebidang KA liar.
Kategori cikal Bakal Perlintasan Sebidang KA liar disini adalah perlintasan yang memiliki lebar sekitar 2 meter. Sejak awal Januari 2018 hingga 14 Februari 2018, Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah menutup 194 cikal bakal perlintasan sebidang KA. Ditargetkan hingga akhir bulan Februari 2018 jumlah tersebut bertambah dengan total cikal bakal perlintasan sebidang KA yang ditutup sebanyak 292. "Apabila dibandingkan dengan yang telah dilakukan pada tahun 2017 lalu, terjadi peningkatan yang sangat signifikan." kata Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri dalam keterangan resminya yang dikutip, Jumat (16/2). Sepanjang 2017, perlintasan sebidang yang telah ditutup adalah sebanyak 283. Menurut Zulfikri, hal itu adalah bukti keseriusan Ditjen Perkeretaapian untuk mewujudkan keselamatan perkeretaapian, khususnya untuk meminimalisir kecelakaan yang kerap kali terjadi di perlintasan sebidang. Kemudian Ditjen Perkeretaapin juga melakukan penertiban bangunan liar yang berada di sepanjang jalur KA, khususnya pada lintas operasi KA Bandara Soekarno Hatta. Pada Desember 2017, telah dilakukan penertiban bangunan liar pada segmen Tanah Abang -Duri Penertiban bangunan liar pada segmen Taman Kota – Bojong Indah akan dilaksanakan pada minggu ke-3 Februari 2018 dan penertiban di segmen Pesing – Grogol yang akan dilaksanakan pada minggu ke-2 Maret 2018. Selain itu, Ditjen Perkeretaapian juga akan memberikan sertifikasi bagi SDM perkeretaapian guna semakin meningkatkan keamanan. Tahun inu, Direktorat ini menargetkan memberikan sertifikasi kepada 2.000 orang SDM Perkeretaapian yang meliputi awak sarana perkeretaapian, tenaga perawatan, tenaga pemeriksa, penjaga jalur lintasan. Hingga 14 Februari 2018, PT KAI sebagai salah satu operator perkeretaapian telah mengajukan 2.126 orang pegawainya untuk mengikuti proses sertifikasi. Dari jumlah 2.126 orang tersebut sebanyak 1.637 orang lulus verifikasi berkas untuk kemudian lanjut pada tahapan pengujian. Sedangkan 489 orang dinyatakan tidak lulus verifikasi berkas.
Kemudian dari jumlah 1.637 orang tersebut, 1.550 orang telah dipanggil untuk mengikuti ujian, tetapi hanya 1.435 orang yang menghadiri ujian tersebut. Dari sejumlah orang yang hadir mengikuti ujian terdapat 1.172 orang SDM Perkeretaapian yang dinyatakan lulus, sedangkan 95 orang dinyatakan tidak lulus. “Kita membutuhkan SDM Perkeretaapian yang memiliki kompetensi untuk mewujudkan perjalanan/ pengoperasian KA secara aman dan terjamin keselamatannya,” kata Zulfikri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia