KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode arus balik yang lebih pendek ketimbang arus mudik diperkirakan menjadi penyebab kemacetan setelah Lebaran. Perkiraannya, pengguna jalan akan menggunakan ruas yang sama dalam waktu yang sama. Ada tiga jalur utama yang perlu diantisipasi, yakni jalan nasional Pantura, jalan tol Cipali, dan jalan tol Purbaleunyi. Ketiga ruas ini akan bertemu pada ruas jalan tol Cikampek-Jakarta, dan tersambung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan tol Jagorawi. Kantor Staf Kepresidenan (KSP) meramal lonjakan besar pemudik sudah berlangsung sejak 18 dan 19 Juni 2018.
Karena itu, selain meminta masyarakat tetap memperbarui informasi jalur rawan macet, pemerintah juga meminta mengatur jadwal perjalanan agar tidak menumpuk di waktu puncak. “Jika memungkinkan, hindarilah waktu-waktu yang diprediksi akan menjadi puncak dari arus balik. Jika tidak memungkinkan, tingkatkan kehati-hatian. Utamakan keselamatan!” kata Moeldoko dalam pesan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (17/6). Masyarakat juga diminta tetap memperbarui informasi mengenai titik-titik kemacetan. Moeldoko bilang, tetap berkoordinasi dengan seluruh pengelola arus mudik dan balik, dari kepolisian, Kementerian PUPR, dan Kementerian Perhubungan. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki beberapa penyebab gangguan yang terjadi selama arus mudik, di antaranya terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error), pengelolaan kantong-kantong peristirahatan (rest area) yang belum optimal. Badan usaha Jalan Tol (BUJT) juga diminta mengoptimalkan penggunaan rest area, sehingga tak terjadi pelambatan arus lalu lintas jelang titik peristirahatan. Pasalnya, berdasarkan pantauan KSP selama arus mudik 2018, ada penyumbatan di titik
rest area tertentu, sedangkan yang lain masih cukup longgar.
Rekayasa jalan juga disiapkan, misalnya pemberlakuan arus berlawanan (
contra-flow). Sekadar informasi, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas satu arah (
one way traffic) jika terjadi kemacetan parah. Titik lain yang menjadi perhatian adalah pintu gerbang pembayaran tol. Ada antisipasi pembayaran tol dengan sistem jemput bola untuk memperlancar transaksi di gerbang tol. Bahkan cara
contra-flow sudah bisa dipertimbangkan jika kemacetan terjadi lebih dari 2 kilometer. Deputi I Kepala Staf Kepresidenan yang juga Penanggung Jawab Pemantauan Arus Mudik-Balik Lebaran 2018, Darmawan Prasodjo menambahkan, opsi membuka pintu gerbang tol secara gratis juga bisa dipertimbangkan jika kondisi di lapangan memerlukan langkah tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia