KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu, perlindungan jiwa dan kesehatan menjadi kebutuhan penting sebagai jaring pengaman risiko kesehatan, jiwa, dan finansial. Sayangnya, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, hanya 2,8% per September 2024 menurut OJK, tertinggal dari negara lain seperti Malaysia (4,8%), Jepang (7,1%), dan Singapura (11,4%). Kondisi ini menjadi peluang besar bagi industri asuransi jiwa, termasuk yang berbasis syariah. Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia (87% dari total penduduk), ditambah dominasi penduduk usia produktif (70%), menyimpan potensi besar bagi pertumbuhan asuransi syariah—terutama jika dibarengi peningkatan literasi keuangan. Dalam talkshow bertajuk Strategi Asuransi Syariah Pacu Pangsa Pasar dan Menghadapi Persaingan Bisnis di 2025, Prudential Syariah mengungkapkan bahwa tren positif pada minat terhadap asuransi syariah. Data AAJI 2024 menunjukkan pendapatan kontribusi asuransi jiwa syariah naik 11% menjadi Rp22,1 triliun, dan aset meningkat menjadi Rp32,3 triliun.
Ini Langkah Prudential Syariah Menjawab Tantangan Industri Asuransi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu, perlindungan jiwa dan kesehatan menjadi kebutuhan penting sebagai jaring pengaman risiko kesehatan, jiwa, dan finansial. Sayangnya, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, hanya 2,8% per September 2024 menurut OJK, tertinggal dari negara lain seperti Malaysia (4,8%), Jepang (7,1%), dan Singapura (11,4%). Kondisi ini menjadi peluang besar bagi industri asuransi jiwa, termasuk yang berbasis syariah. Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia (87% dari total penduduk), ditambah dominasi penduduk usia produktif (70%), menyimpan potensi besar bagi pertumbuhan asuransi syariah—terutama jika dibarengi peningkatan literasi keuangan. Dalam talkshow bertajuk Strategi Asuransi Syariah Pacu Pangsa Pasar dan Menghadapi Persaingan Bisnis di 2025, Prudential Syariah mengungkapkan bahwa tren positif pada minat terhadap asuransi syariah. Data AAJI 2024 menunjukkan pendapatan kontribusi asuransi jiwa syariah naik 11% menjadi Rp22,1 triliun, dan aset meningkat menjadi Rp32,3 triliun.