Ini Langkah Pupuk Indonesia Dukung UMKM dan Dorong Pertumbuhan Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia terus berupaya memberikan dukungan terhadap perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), di samping mendorong pertumbuhan bisnis melalui berbagai inovasi. Tahun lalu, perusahan pelat merah ini berhasil membukukan pendapatan Rp 103 triliun dan mengantongi laba hingga Rp 19 triliun.

Dukungan terhadap pelaku UMKM dilakukan Pupuk Indonesia melalui pendampingan terhadap para mitra binaan yang sudah berjalan selama ini.  Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengatakan pihaknya secara bertahap melakukan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas mitra binaan mulai dari penyaluran dana bantuan, edukasi terkait manajemen keuangan, promosi hingga bagaimana memperluas pasar dan menghadapi pembelian potensial. 

"Pupuk Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi maksimal terhadap pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial. Berbekal langkah-langkah tersebut, diharapkan kemampuan usaha UMKM semakin meningkat, dan akhirnya tangguh serta mandiri," kata Bakir dalam keterangannya, Kamis (2/3).


Terbaru, Pupuk Indonesia juga meluncurkan dua buku dengan judul “Untaian Pesona: Wastra Nusantara” dan buku “Seni Berkain”, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap UMKM. Buku itu merupakan upaya edukasi dan dukungan dalam pelestarian warisan Nusantara (wastra) salah satunya kain tradisional.

Kedua buku ini merupakan inisiasi dari Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia Group (PIKA-PI Group). Kedua buku berisi tentang kreasi wastra, seperti kreasi kain siap pakai tanpa dijahit dengan konsep modern, sekaligus menjadi media edukasi, dimana memakai kain tidak harus terpaku pada ketentuan-ketentuan masa lalu, tapi dapat disesuaikan dengan keinginan dan kenyamanan pemakainya.

Dia menambahkan, buku itu adalah bagian dari komitmen Pupuk Indonesia Grup untuk mendampingi para perajin wastra saat berada di industri tekstil nasional maupun internasional.

Sementara terkait capaian kinerja keuangan, Bakir bilang hal itu merupakan buah dari transformasi bisnis yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Transformasi itu dilakukan salah satunya dengan sentralisasi pemasaran. Upaya sentralisasi semakin memperkuat kemampuan Pupuk Indonesia beserta anak perusahaannya dalam melayani dan mengamankan pasokan pupuk dalam negeri, khususnya pupuk bersubsidi maupun non-subsidi.

Sentralisasi itu juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar baik dalam dan luar negeri untuk produk-produk komersil perusahaan baik pupuk maupun non pupuk serta mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut.

Dia mengungkapkan, sebanyak 65% pendapatan berasal dari produk komersil dan non pupuk. Selain itu, berkat sentralisasi pemasaran perseroan bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersil. Terutama untuk penjualan amoniak dan urea baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual.

Penjualan pupuk ke sektor non subsidi seperti konsumen ritel dan korporasi mencapai 4,08 juta ton atau 101% dari target dan penjualan produk non pupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130% dari target 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk