KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti adanya risiko gagal bayar dalam keuangan PT Perusahaan Lisrik Negara (PLN). Soalnya, perusahaan BUMN ini tengah membangun sejumlah proyek infrastruktur ketenagalistrikan 35 gigawatt (GW) yang butuh banyak modal. Dalam menanggapi surat dari menteri keuangan tersebut, Kementerian BUMN lewat Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, menyebut tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) untuk pelanggan non subsidi, meskipun terjadi lonjakan harga energi primer terutama batubara. Ditambah, Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik menurun dari Rp 1.419/kWh pada tahun 2014 menjadi Rp 1.303/kWh pada tahun 2017. Hal ini mengakibatkan pendapatan PLN tidak sesuai dengan pengeluaran yang dibutuhkan.
Ini langkah strategis BUMN jaga keuangan PLN
KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti adanya risiko gagal bayar dalam keuangan PT Perusahaan Lisrik Negara (PLN). Soalnya, perusahaan BUMN ini tengah membangun sejumlah proyek infrastruktur ketenagalistrikan 35 gigawatt (GW) yang butuh banyak modal. Dalam menanggapi surat dari menteri keuangan tersebut, Kementerian BUMN lewat Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, menyebut tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) untuk pelanggan non subsidi, meskipun terjadi lonjakan harga energi primer terutama batubara. Ditambah, Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik menurun dari Rp 1.419/kWh pada tahun 2014 menjadi Rp 1.303/kWh pada tahun 2017. Hal ini mengakibatkan pendapatan PLN tidak sesuai dengan pengeluaran yang dibutuhkan.