Ini laporan Menteri Pariwisata ke Presiden



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Energi positif terpancar dalam suasana paparan Kinerja Tiga Tahun Sektor Pariwisata Pemerintahan Jokowi-JK. Capaian pertumbuhan sektor pariwisata menunjukkan angka mengesankan, menjadi menjadi primadona baru perekonomian Tanah Air.

Dalam paparan "Pembangunan Ekonomi Baru dan Peningkatan Produktivitas untuk Menunjang Pemerataan", Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan reputasi Wonderful Indonesia yang meningkat di pentas dunia, sumbangan devisa, dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini. 

"Pariwisata sudah dilirik sebagai primadona baru bagi perekonomian bangsa karena pertumbuhannya yang sangat bagus," ujar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/10).


Indikatornya, pertama, capaian pertumbuhan jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air yang dari waktu ke waktu, yang selama tiga tahun ini menunjukkan grafik menanjak. “Bahkan capaian Januari-Agustus 2017 ini, data terbaru naik 25,68%,” jelas Arief Yahya.

Seberapa bagus angka 25,68% itu? Dibandingkan dengan pertumbuhan regional ASEAN yaitu 7%, maka pertumbuhan turis asing Indonesia naik 3,5 kali lipat dari rata-rata Asia Tenggara. Dia juga bandingkan dengan pertumbuhan wisatawan dunia, yang bertumbuh 6,4%. “Kita naik 4 kali lipat dari rata-rata dunia,” kata Arief Yahya.

Jika dilihat sejak 2014, maka angka kenaikan itu cukup mengagumkan. Tahun 2014 sebesar 9,3 juta, tahun 2015 naik menjadi 10,4, lalu tahun 2016 menembus 12 juta. Sampai Agustus 2017 sudah mencatat 9,2 juta.

Kedua, Arief Yahya bilang indeks daya saing Pariwisata Indonesia naik fantastis. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, melompat ke posisi 50 besar di 2015, dan saat ini 2017 menembus papan 42 besar dunia. “Ini karena kita perkuat branding Wonderful Indonesia dan memperbaiki 14 pilar yang sudah disusun oleh TTCI – Travel and Tourism Competitiveness Index, World Economic Forum,” imbuhnya.

Ketiga, Arief Yahya, menampilkan reputasi Indonesia di level dunia. Wonderful Indonesia selalu jawara di setiap kompetisi di sektor pariwisata dunia. “Tahun 2016, kita memperoleh 46 penghargaan dunia dari 22 negara. Tahun 2017 ini, kita sudah mengantungi 22 negara dari 10 negara,” ungkap menteri kalem yang berasal dari Banyuwangi ini.

Dari tiga prestasi selama tiga tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla itu, Arief menyebut masa depan Pariwisata akan semakin terbuka. Kinerja ini berkat CEO Commitment, yang ditunjukkan presiden selama memimpin kabinet kerja ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia