JAKARTA. Isu-isu hangat berikut disinyalir akan mempengaruhi pergerakan pasar finansial hari ini. Silakan disimak.1. Tingkat inflasiDampak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 22 Juni silam mulai terasa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Juni sebesar 1,03%, sehingga inflasi sepanjang Januari–Juni 2013 sebesar 3,35% dan setahun terakhir atawa year on year sebesar 5,9%. Ekonom Universitas Ma Chung, Doddy Arifianto menilai sulit bagi Pemerintah untuk menjaga target inflasi berada di angka 7,2%. Bahkan menurutnya inflasi di tahun 2013 bisa mencapai 8,1%. Ia beralasan saat ini saja sepanjang tahun inflasi sudah berada di angka 5,9%.Nah jika ditambah inflasi bulan Juli dan Agustus saja yang diperkirakan akan berada di angka 3%, maka inflasi bisa menembus 8,9%. 2. Subsidi BBM 2014 capai Rp 220 triliunPenghematan bahan bakar minyak (BBM) yang didengungkan pemerintah tampaknya belum akan terlihat di 2014. Buktinya, jumlah kuota BBM yang disepakati antara pemerintah dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tahun depan tetap bertambah, yakni 48 juta-51 juta kiloliter.Dalam kesepakatan awal penghitungan pagu anggaran untuk dasar penghitungan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 pemerintah dan DPR sepakat menggunakan asumsi harga minyak mentah Indonesia atawa Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 100-US$ 115 per barel. "Dengan asumsi tersebut, perhitungan kasar subsidi BBM 2014 antara Rp 190 triliun-Rp 220 triliun," kata Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan yang ikut dalam Raker dengan Banggar DPR, Kamis (27/6). 3. Posisi IHSGSetelah menanjak di akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,86% ke 4.777,45, kemarin. Investor asing kembali mencatatkan jual bersih Rp 301,4 miliar. Secara umum, bursa Asia tengah mendaki, nampak dari indeks MSCI Asia Pasific yang menguat 0,3% menjadi 130,91.4. Posisi rupiahRupiah ditutup menguat. Di pasar spot, Senin (1/7), pasangan USD/IDR melemah 0,75% ke 9.928. Tapi di kurs tengah Bank Indonesia, dollar AS menguat 0,05% menjadi 9.934.5. Posisi Wall StreetMayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup dengan lonjakan. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan kenaikan 0,5% menjadi 1.614,96.Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4% menjadi 14.974,96. Pada transaksi tadi malam (1/7), sekitar 6 miliar saham berpindah tangan. Angka tersebut 9,1% di bawah tingkat rata-rata volume transaksi tiga bulanan.
Ini lima isu yang penting disimak hari ini
JAKARTA. Isu-isu hangat berikut disinyalir akan mempengaruhi pergerakan pasar finansial hari ini. Silakan disimak.1. Tingkat inflasiDampak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 22 Juni silam mulai terasa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Juni sebesar 1,03%, sehingga inflasi sepanjang Januari–Juni 2013 sebesar 3,35% dan setahun terakhir atawa year on year sebesar 5,9%. Ekonom Universitas Ma Chung, Doddy Arifianto menilai sulit bagi Pemerintah untuk menjaga target inflasi berada di angka 7,2%. Bahkan menurutnya inflasi di tahun 2013 bisa mencapai 8,1%. Ia beralasan saat ini saja sepanjang tahun inflasi sudah berada di angka 5,9%.Nah jika ditambah inflasi bulan Juli dan Agustus saja yang diperkirakan akan berada di angka 3%, maka inflasi bisa menembus 8,9%. 2. Subsidi BBM 2014 capai Rp 220 triliunPenghematan bahan bakar minyak (BBM) yang didengungkan pemerintah tampaknya belum akan terlihat di 2014. Buktinya, jumlah kuota BBM yang disepakati antara pemerintah dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tahun depan tetap bertambah, yakni 48 juta-51 juta kiloliter.Dalam kesepakatan awal penghitungan pagu anggaran untuk dasar penghitungan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 pemerintah dan DPR sepakat menggunakan asumsi harga minyak mentah Indonesia atawa Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 100-US$ 115 per barel. "Dengan asumsi tersebut, perhitungan kasar subsidi BBM 2014 antara Rp 190 triliun-Rp 220 triliun," kata Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan yang ikut dalam Raker dengan Banggar DPR, Kamis (27/6). 3. Posisi IHSGSetelah menanjak di akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,86% ke 4.777,45, kemarin. Investor asing kembali mencatatkan jual bersih Rp 301,4 miliar. Secara umum, bursa Asia tengah mendaki, nampak dari indeks MSCI Asia Pasific yang menguat 0,3% menjadi 130,91.4. Posisi rupiahRupiah ditutup menguat. Di pasar spot, Senin (1/7), pasangan USD/IDR melemah 0,75% ke 9.928. Tapi di kurs tengah Bank Indonesia, dollar AS menguat 0,05% menjadi 9.934.5. Posisi Wall StreetMayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup dengan lonjakan. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan kenaikan 0,5% menjadi 1.614,96.Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4% menjadi 14.974,96. Pada transaksi tadi malam (1/7), sekitar 6 miliar saham berpindah tangan. Angka tersebut 9,1% di bawah tingkat rata-rata volume transaksi tiga bulanan.