Ini Lima Poin Penting dari Pertemuan Trump dan Netanyahu di Florida



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menunjukkan kekompakan politik dan diplomatik dalam pertemuan terbaru mereka yang membahas eskalasi ketegangan di Timur Tengah, mulai dari konflik Gaza, ancaman Iran, hingga dinamika Suriah dan Lebanon.

Pada Senin waktu setempat, Netanyahu melakukan kunjungan kelimanya ke Amerika Serikat sejak Trump dilantik kembali sebagai presiden pada Januari lalu. Dalam kunjungan tersebut, Netanyahu bertemu Trump di resor Mar-a-Lago, Florida.

Pertemuan ini diwarnai saling puji antarkeduanya yang kemudian bermuara pada penyelarasan sikap geopolitik terkait isu-isu krusial kawasan.


Trump menegaskan bahwa Israel disebutnya telah membantu warga Gaza dan menepis tudingan pelanggaran gencatan senjata yang hampir terjadi setiap hari. Berikut sejumlah poin utama hasil pertemuan Trump dan Netanyahu tersebut.

Trump Tekankan Hamas Harus Dilucuti Senjatanya

Sebelum dan sesudah pertemuan dengan Netanyahu, Trump kembali menekankan bahwa Hamas harus melucuti persenjataannya. Ia bahkan melontarkan ancaman keras kepada kelompok Palestina tersebut.

Baca Juga: Trump Marah, Kritik Ukraina atas Dugaan Serangan ke Kediaman Putin

Saat ditanya mengenai konsekuensi jika Hamas menolak menyerahkan senjata, Trump menyatakan, “Itu akan mengerikan bagi mereka, sangat mengerikan. Ini akan menjadi sangat, sangat buruk bagi mereka.”

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut prioritas utama Washington adalah mendorong fase kedua gencatan senjata, yang mencakup pembentukan pemerintahan Palestina teknokratis serta pengerahan pasukan polisi internasional.

Namun, Trump pada Senin tetap memusatkan perhatian pada Hamas, sembari mengulang klaim bahwa sejumlah negara siap “memusnahkan” kelompok tersebut jika menolak perlucutan senjata.

Sejak gencatan senjata diberlakukan pada Oktober, Israel dilaporkan telah menewaskan 414 warga Palestina di Gaza. Israel juga masih membatasi aliran bantuan internasional, termasuk penyediaan tempat tinggal sementara, meskipun warga Gaza menghadapi kondisi cuaca ekstrem di tenda-tenda darurat.

Meski demikian, Trump menilai Israel telah sepenuhnya memenuhi komitmennya. “Saya tidak khawatir dengan apa pun yang dilakukan Israel,” ujarnya. “Seratus persen.”

AS Ancam Iran dengan Aksi Militer Lanjutan

Dalam pertemuan tersebut, Trump juga menyampaikan ancaman terhadap Iran. Ia menyebut Washington tidak akan ragu melakukan aksi militer lanjutan jika Teheran kembali membangun program nuklir atau kemampuan misilnya.

Trump kembali mengaitkan serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu sebagai faktor yang membuka jalan bagi gencatan senjata di Gaza. “Sekarang saya mendengar Iran mencoba membangun kembali, dan jika mereka melakukannya, kita harus menjatuhkan mereka lagi,” kata Trump.

Baca Juga: Trump Bertemu Netanyahu, Dorong Kemajuan Gencatan Senjata di Gaza

Belakangan, pejabat Israel dan sekutu AS semakin menyoroti program misil Iran sebagai ancaman utama yang harus ditangani sebelum membahayakan Israel.

Saat ditanya apakah AS akan mendukung serangan Israel terhadap program misil Iran, Trump menjawab, “Jika mereka melanjutkan misil, ya. Nuklir? Cepat. Satu jawabannya ya, absolut. Yang lain: kita lakukan segera.”

Iran sendiri menegaskan tidak akan bernegosiasi terkait program misilnya dan membantah tudingan mengembangkan senjata nuklir. Sementara itu, Israel secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir yang tidak pernah dideklarasikan secara resmi.

Nuansa “Bromance” Trump–Netanyahu

Sejak awal perang Israel di Gaza, sejumlah laporan media AS menyebut adanya ketegangan antara Netanyahu dan presiden AS, baik di era Joe Biden maupun Trump. Namun, dukungan militer dan diplomatik AS terhadap Israel tidak pernah terputus.

Meski sempat muncul spekulasi adanya keretakan menjelang kunjungan ini, Trump dan Netanyahu justru menampilkan hubungan yang sangat akrab. Trump menyebut Netanyahu sebagai “pahlawan” dan menegaskan Israel mungkin tidak akan bertahan tanpa kepemimpinannya di masa perang.

“Kami bersama Anda, dan kami akan terus bersama Anda,” kata Trump. Ia juga menyinggung upayanya mendorong pengampunan presiden bagi Netanyahu, yang saat ini menghadapi dakwaan korupsi di Israel.

Baca Juga: Trump Sebut Perdamaian Ukraina–Rusia Kian Dekat, Negosiasi Masuk Tahap Akhir

Sebagai balasan, Netanyahu mengumumkan bahwa Trump akan dianugerahi Israel Prize, penghargaan prestisius yang biasanya diberikan kepada warga negara Israel. “Ini mencerminkan sentimen mayoritas rakyat Israel,” ujar Netanyahu.

Trump Dorong Pendekatan Israel–Suriah

Salah satu isu di mana Trump tampak mendorong Netanyahu adalah Suriah. Trump menyatakan Netanyahu “akan bisa bergaul” dengan Suriah dan memuji Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa.

Sejak jatuhnya Presiden Bashar al-Assad tahun lalu, Israel memperluas pendudukannya di wilayah selatan Suriah, melampaui Dataran Tinggi Golan. Otoritas Suriah yang baru menegaskan tidak ingin berkonflik dengan Israel, namun perundingan keamanan kedua negara masih menemui jalan buntu.

“Kita punya pemahaman soal Suriah,” kata Trump.

“Sekarang Suriah punya presiden baru. Saya menghormatinya.” tambahnya.

Netanyahu sendiri bersikap hati-hati. “Kepentingan kami adalah memiliki perbatasan yang damai dengan Suriah,” ujarnya.

Baca Juga: Trump dan Netanyahu Bahas Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

Konflik Lebanon Masih Menggantung

Terkait Lebanon, Trump tidak menutup kemungkinan konflik kembali memanas. Sejak gencatan senjata Gaza, Israel meningkatkan serangan di Lebanon, memicu kekhawatiran perang skala penuh kembali terjadi.

Ketika ditanya apakah AS akan mendukung serangan Israel di Lebanon, Trump menjawab singkat, “Kita lihat nanti.” Ia menilai pemerintah Lebanon berada dalam posisi sulit dengan keberadaan Hizbullah.

Pertemuan Trump dan Netanyahu ini menegaskan kuatnya aliansi AS–Israel, sekaligus menunjukkan bahwa dinamika geopolitik Timur Tengah masih berpotensi memanas dalam waktu dekat.

Selanjutnya: Penerapan B50 Berpotensi Kerek Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit

Menarik Dibaca: 5 Jenis Pajak yang Bisa Dibayar Online, Praktis untuk Kamu yang Malas Antri