Ini lima reksadana saham kinerja terburuk



JAKARTA. Return reksadana saham terus merosot. Bahkan rata-rata kinerja reksadana saham secara year to date (YTD) September 2015 tercatat terendah sejak tahun 2008 atau minus 23,03%.

Analis Infovesta Utama Viliawati mengatakan tekanan pasar reksadana secara YTD disebabkan oleh kembali melemahnya IHSG di September. Sejumlah sentimen negatif memicu pelemahan bursa saham, seperti adanya spekulasi kenaikan suku bunga the Fed sebelum rapat Federal Open Market Committee (FOMC), perlambatan ekonomi Tiongkok, tertekannya nilai tukar Rupiah terhadap AS serta masih berlanjutnya aksi jual investor asing.

"Selama bulan lalu, IHSG tampak mengalami pelemahan sebesar 6,34% sedangkan reksadana saham secara rata-rata tertekan sedikit lebih dalam yaitu sebesar 6,64%," ujar Vilia, Kamis (1/10).


Kinerja reksadana saham secara YTD juga tercatat mengalami pelemahan lebih dalam dibandingkan dengan IHSG yang turun sebesar 19,19%. Menurut Vilia, tertinggalnya kinerja rata-rata reksadana saham sudah terakumulasi dari awal tahun akibat karakteristik reksadana saham yang lebih agresif dibandingkan dengan IHSG.

"Sehingga saat pasar saham berfluktuasi atau terkoreksi, kinerja reksadana saham cenderung lebih tertinggal dibandingkan dengan IHSG," kata Vilia.

Vilia melanjutkan, hal ini disebabkan oleh jumlah saham pada portofolio reksadana saham yang lebih sedikit ketimbang jumlah saham pada IHSG.

Akibatnya, risiko pergerakan saham lebih terasa pada reksadana saham. Selain itu, penempatan pada sektor saham yang kurang perform juga berpotensi menyebabkan tertinggalnya reksadana saham dibandingkan dengan IHSG.

Berikut lima reksadana saham kinerja terburuk:

1. Mandiri Investa Ekuitas Dinamis: -36,6%

2. Mandiri Asa Sejahtera : -34,28%

3. Mandiri Dynamic Equity: -33,24%

4. Jisawi Progresif: -31,92%

5. SAM Indonesian Equity Fund: -31,69%

Lima reksadana saham kinerja terbaik

1. Valbury Equity I: -9,61%

2. Pacific Equity Fund: -12,65%

3. Kharisma Kapital Prima: -13,03%

4. Hpam Saham Dinamis: -13,68%

5. Pacific Equity Growth Fund: -14,28%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto