MOMSMONEY.ID - Mulai dari sulit beradaptasi, ini beberapa dampak negatif bagi anak yang memiliki orang tua helicopter parent! Banyak orang tua yang ingin menjadi helicopter parent karena tujuan baik. Supaya bisa lebih dekat dengan anak dan kehidupannya, namun terkadang orang tua lupa akan batasan dan menjadi terlibat secara berlebihan.
Baca Juga: Ini lo Penyebab Orang Tua Memiliki Gaya Didik Helicopter Parenting Sebenarnya keterlibatan orang tua pada kehidupan anak memiliki banyak manfaat seperti anak merasa diterima dan dicintai, memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dan memiliki peluang untuk berkembang. Masalahnya ketika orang tua mulai diatur oleh rasa takut dan membuat keputusan akan apa yang mungkin terjadi, sulit untuk memahami bahwa anak pun belajar saat orang tua tidak mendampingi setiap langkah mereka. Nah
helicopter parent kerap kali lupa bahwa kegagalan dan tantangan mengajari anak kemampuan baru dan mengajarkan anak bagimana cara mengatasi kegagalan dan tantangan. Melansir Parents, berikut dampak dari
helicopter parent(ing): Baca Juga: Viral Istilah Helicopter Parent di TikTok, Apa Artinya? Menurunnya rasa percaya diri dan harga diri Masalah utama dari gaya asuh helicopter parenting adalah hal ini menjadi bumerang. Keterlibatan yang berlebihan dari orang tua kepada anak membuat anak merasa tidak dipercaya untuk melakukan sesuatu secara mandiri dan membuat kurangnya rasa percaya diri pada anak.
Tidak berkembangnya kemampuan mengatasi masalah Jika orang tua terlalu terlibat— seperti halnya makna dari helicopter parent, membereskan masalah yang dibuat oleh anak, bagaimana anak menghadapi rasa kecewa, gagal dan kehilangan? Jika tidak bisa menghadapinya anak jadi sulit beradaptasi.
Meningkatnya rasa cemas pada anak Penelitian yang dipublikasikan pada
Journal of Child and Family Studies 2014 menemukan bahwa terlaly mengontrol bisa meningkatkan kecemasan dan depresi pada anak.
Baca Juga: 6 Promo Klingking Fun Edisi Pemilu 2024: Jco, Hokben, Subway, hingga Kimukatsu Menimbulkan rasa berhak Anak-anak yang kehidupan sosial dan seluruh aspek kehidupannya diatur oleh orang tuaya akan terbiasa untuk selalu menuruti kemauannya sendiri sehingga mengimbukan rasa berhak pada hal apapun.
Keterampilan hidup yang tidak berkembang Orang tua yag selalu mengikatkan tali sepatu, membersihkan piring anak, selalu membekali, mencuci baju dan mengawasi perkembangan sekolahnya bahkan saat anak sudah dewasa membuat anak tak memiliki kemampuan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta