Ini, lo, pemicu asli Wall Street rontok terparah sejak Black Monday 1987



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup anjlok pada akhir perdagangan Kamis (12/3) menyusul langkah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang memunculkan kekhawatiran investor dan mengguncang pasar dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.352,60 poin atau 9,99% ke 21.200,62, S&P 500 turun 260,74 poin atau 9,51% ke 2.480,64 dan Nasdaq Composite turun 750,25 poin atau 9,43% ke 7.201,80.

Pembatasan perjalanan yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat (AS) apa, sih, yang begitu menakuti pasar?

Diurai langsung dari website Gedung Putih (whitehouse.gov), Rabu (11 Maret 2020), Presiden Donald J. Trump mengeluarkan kebijakan yang bertujuan mengekang penyebaran virus corona ke Amerika Serikat dari negara lain.

Presiden Trump mengeluarkan kebijakan berdasarkan pasal 212 (f) Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan (INA) untuk membatasi perjalanan dengan tujuan Amerika Serikat, terhadap warga negara asing yang baru-baru ini berada di negara-negara Eropa tertentu, dalam 14 hari terakhir.

Baca Juga: Wall Street tumbang, Dow Jones rontok hampir 10% pasca pembatasan perjalanan Trump

Bahkan warga negara Amerika yang datang dari negara-negara itu akan diarahkan ke sejumlah bandara dengan pemeriksaan ketat bisa dilakukan.

Banyaknya perjalanan bolak-balik antara Eropa dan AS dipandang Trump mempertinggi risiko penyebaran corona di Amerika Serikat.

Nah, wilayah Eropa tertentu yang dimaksud itulah yang mungkin mengejutkan pasar. Kebijakan tersebut menyebut "Area Schengen"sebagai sasaran pembatasan perjalanan menuju AS.

Editor: Hasbi Maulana