KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda menderita Demam Berdarah Dengue (DBD)? Berikut makanan yang bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit DBD. Musim pancaroba telah tiba, tandanya Anda harus mulai waspada dengan penyakit DBD.
Baca Juga: Wow! Ini manfaat buah kesemek untuk kesehatan tubuh Anda Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Penularan penyakit ini diperantarai oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang membawa virus tersebut. Seseorang yang menderita DBD biasanya akan mengalami sejumlah gejala, di antaranya:
- Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celsius
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Nyeri di bagian belakang mata
- Sakit kepala
- Penurunan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Perdarahan
- Bercak merah pada kulit
- Gusi berdarah
- Muntah darah
- Feses hitam
- Penurunan kesadaran
Kepala Unit Gizi RS JIH Solo, Himaa Aliya, S.Gz, menjelaskan prinsip pengobatan infeksi virus dengue sebenarnya hanya pada pemberian cairan yang cukup. Oleh sebab itu, para penderita DBD penting untuk minum air putih yang banyak. Selain itu, menurut dia, pengidap DBD juga harus mendapatkan asupan makanan seimbang antara sayur, buah dan lauk. "Asupan gizi harus tercukupi agar kondisi kesehatan orang yang terkena DBD bisa cepat membaik," jelas Himaa saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Makanan yang dianjurkan
Himaa membeberkan ada beberapa jenis buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi para penderita DBD, di antaranya yakni: 1. Jambu biji Jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Vitamin C ini diutuhkan tubuh untuk memicu pembentukan platelet atau trombosit darah baru. Seperti diketahui, salah satu tanda seseorang menderita DBD adalah nilai trombosit mereka turun. Sementara itu, mengingat pasien demam berdarah dianjurkan makan makanan atau minuman yang mudah dicerna, jambu biji bisa dikonsumsi dengan cara dijus. Kandungan airnya juga baik untuk mencegah dehidrasi. 2. Kurma Himaa menerangkan kurma mengandung gula alami, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Konsumsi kurma diyakini dapat mengembalikan energi tubuh pada penderita DBD. Zat besi pada kurma secara alami juga dapat menambah jumlah trombosit dalam tubuh. 3. Buah naga Buah naga mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, buah naga juga dapat meningkatkan hemoglobin dengan cepat sehingga baik dikonsusi para penderita DBD. Buah naga juga diketahui mengandung antioksidan kuat, serat tinggi, fosfor hingga zat besi.
Makanan yang tak dianjurkan
Himaa mengutarakan, ada juga jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para penderita DBD karena efek sampingnya. Berikut beberapa jenis makanan pantangan tersebut: 1. Bersifat asam Dia merekomendasikan penderita DBD yang tengah dalam masa penyembuhan tak diberikan makanan berasa asam. Hal itu dikarenakan makanan asam dapat memicu sakit lain seperti rasa tidak nyaman di perut, mual atau naikan asam lambung. Beberapa jenis makanan asam, di antaranya buah jeruk, buah anggur yang berasa asam, nanas, dan mangga muda. "Dikhawatirkan jika ada riwayat maag, nanti asam lambungnya naik jika mengonsumsi makan asam," terang Himaa. Namun, menurut dia, jika buah-buahan tersebut berasa manis, masih cukup aman untuk dikonsumsi orang yang mengidap DBD. "Pada dasarnya buah buahan yang asam itu kan cenderung dapat menaikkan asam lambung. Jadi mau sedang sakit atau tidak, makanan asam bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan," terang Himaa. 2. Makanan pedas Himaa juga menganjurkan para penderita DBD tak mengonsusi makanan pedas terlebih dahulu. Sebab, makan makanan pedas bisa memicu diare.
Selain itu, makanan pedas juga bisa menyebabkan penderita DBD kurang istirahat karena menjadi sulit tidur. Diketahui, makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan waktu terjaga.(Irawan Sapto Adhi)
Baca Juga: Waspada DBD, ini gejala demam berdarah yang harus Anda ketahui Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
3 Jenis Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati