Ini manfaat jeruk untuk kesehatan para penderita obesitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jeruk kaya akan fitokimia dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Ini manfaat jeruk untuk kesehatan penderita obesitas. 

Jeruk merupakan buah yang rendah kalori dan bebas kolesterol. Tidak hanya itu, jeruk juha mengandung nutrisi penting, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan. 

Baca Juga: 6 Manfaat jantung pisang untuk kesehatan: menurunkan berat badan sampai tekanan darah


Melansir dari Food.NDTV.com, jeruk mengandung lebih dari 170 fitokimia berebda dan lebih dari 60 jenis antioksidan. 

Faktanya lainnya, jeruk juga kaya akan potasium dan mineral elektrolit yang berperan untuk membantu fungsi jantung, 

Dalam sebuah penelitian baru menyatakan jeruk dan lemon bisa menurunkan risiko penyakit terkait jantung, hati, dan diabetes untuk penderita obesitas. 

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa di masa depan kami bisa menggunakan flavanon jeruk untuk mencegah dan menunda penyakit kronis uang disebabkan oleh obesitas pada manusia," kata Paula S. Ferreira, mahasiswa pascasarjana di Universitas Estadual Paulista (UNESP) Brasil. 

"Penelitian ini tidak menunjukkan penuruna berat badan akibat glavanon jeruk," tambah Thais B. Caesar, Ketua Peneliti dari UNESP. 

Tanpa adanya efek menurunkan berat badan, jeruk bisa membantu tubuh menjadi lebih sehat lewat tingkat stres oksidatif yang lebih rendah, kerusakan hati lebih sedikit, dan menurunkan risiko penyakit terkait obesitas lainnya. 

"Penlitian ini juga menunjukkan mengonsumsi jeruk memberikan efek menguntungkan untuk orang yang tidak mengalami obesitas, tapi memiliki pola makan yang kaya lemak, sehingga berisiko terkena penyakit darah tinggi, resistensi insulin, danobesitas perut," kata Ferreira. 

Dalam penelitian tersebut, tim melakukan percobaan dengan melibatkan 50 ekor tikus. Mereka mengobati tikus dengan flavanon yang ditemukan di dalam jeruk, jeruk nipis, dan lemon. 

Penelitian tersebut berfokus pada flavanon seperti hesperidin, eriocitrin, dan eriodictyol. 

Selama satu bulan, peneliti memberi kelompok diet standar, diet tinggi lemak, diet tinggi lemak plus hesperidin, diet tinggi lemak plus eriocitrin, atau diet tinggi lemak plus eriodictyol. 

Kelompok yang mengonsumsi makanan tinggi lemak tanpa flavanon menunjukkan peningkatan kadar penanda kerusakan sel yang disebut zat reaktif asam thiobarbituric (TBARS) sebesar 80% di dalam darah dan 57% di hati dibandingkan dengan tikus yang menjalani diet standar, 

Tapi hesperidinm eriocitrin, dan eriodictyol ditemukan menurunkan tingkat TBARS di hati masing-masing sebesar 50%, 57%, dan 64%, dibandingkan dengan tikut yang diberi diet tinggi lemak tetapi tidak diberi Flavanon. 

Eriocitrin dan eriodictyol juga mengurangi tingkat TBARS dalam darah masing-masing sekitar 48% dan 47%. 

Selain itu, tikus yang diobati dengan hesperidin dan eriodictyol telah mengurangi penumpukan lemak dan kerusakan di hati. 

Jeruk mengandung vitamin A yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan selaput lendir kulit dan penglihatan. Selain itu jeruk juga mengandung vitamin B kompleks seperti thiamin, pyridoxine, dan folat. 

Jeruk juga bisa menurunkan risiko penyakit kanker paru-paru dan rongga mulut. 

Baca Juga: Awas! Ini 5 kebiasaan yang bisa menaikkan berat badan dengan cepat

Selanjutnya: Kancang kenari bisa menurukan risiko penyakit diabetes benarkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati