Jakarta. Kebijakan Bank Indonesia / BI yang melonggarkan aturan mengenai giro wajib minumun (gwm) pada tahun depan dengan mengeluarkan kebijakan GWM rata-rata (averaging) diperkirakan bisa membuat bank lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas. Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto mengatakan kebijakan ini juga bepotensi bisa menambah likuiditas perbankan pada tahun depan. “Hal ini karena bank bisa lebih fleksibel dalam alokasi GWM yang selama ini dipatok harian menjadi satu atau dua minggu dan menggunakannya untuk penyaluran kredit,” ujar Doddy kepada KONTAN, Rabu (23/11).
Ini manfaat pelonggaran GWM menurut LPS
Jakarta. Kebijakan Bank Indonesia / BI yang melonggarkan aturan mengenai giro wajib minumun (gwm) pada tahun depan dengan mengeluarkan kebijakan GWM rata-rata (averaging) diperkirakan bisa membuat bank lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas. Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto mengatakan kebijakan ini juga bepotensi bisa menambah likuiditas perbankan pada tahun depan. “Hal ini karena bank bisa lebih fleksibel dalam alokasi GWM yang selama ini dipatok harian menjadi satu atau dua minggu dan menggunakannya untuk penyaluran kredit,” ujar Doddy kepada KONTAN, Rabu (23/11).