Ini minuman yang baik dan buruk untuk dikonsumsi penderita kolesterol



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolesterol tinggi jadi salah satu pemicu penyakit jantung dan stroke. Ini minuman yang baik dan buruk untuk dikonsumsi penderita kolesterol.  

Seseorang yang menderita kolesterol tinggi disebabkan banyak faktor seperti terlalu banyak mengonsonsumsi makanan mengandung lemak trans, kurang olahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, dan obesitas.  

Baca Juga: Kaya manfaat, ini takaran dan waktu yang tepat minum teh hijau


Bila tidak diberikan perawatan, kolesterol tinggi bisa memicu munculnya penyakit jantung, stroke, dan lainnya.  

Mengutip dari Kompas.com, kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dL dianggap normal untuk orang dewasa. Sedangkan kadar kolesterol di atas 240 mg/dL dianggap tinggi untuk orang dewasa. 

Beberapa jenis minuman bisa membantu untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Dengan catatan, Anda mengonsumsinya secara rutin, dalam porsi yang tepat, dan menjalankan gaya hidup sehat. 

Berikut minuman yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dikutip dari Medical News Today. 

1. Teh hijau 

Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lainnya yang bermanfaat untuk menurunkan kolestrol jahat dan kadar kolesterol total. 

Dalam sebuah penelitian tahun 2015 para ilmuwan memberi tikus air minum yang mengandung katekin dan epigallocatechin gallate, antioksidan yang ada di dalam teh hijau. 

Setelah 56 hari, para ilmuwan melihat kadar kolesterol jahat tikus berkurang sekitar 14,4% dan 30,4% pada dua kelompok tikus yang diberi diet tinggi kolesterol. 

Teh hitam juga bisa memberikan dampak positif untuk kolesterol. 

2. Susu kedelai 

Kedelai mengandung lemak jenuh rendah. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 25 gram protein kedelai per hari untuk diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. 

Otoritas lainnya merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan dasar kedelai setiap hari dengan satu porsi mewakili 250 ml susu kedelai. 

3. Minuman oat 

Oat mengandung beta-glukan yang bisa mengurangi penyerapan kolesterol. 

Sebuah tinjauan tahun 2018 menyatakan minuman oat seperti susu oat efektif menurunkan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padar atau padat. 

Untuk mendapatkan manfaatnya Anda bisa mengonsumsi beta-glukan 3 gram oer hari atau konsumsi secangkir susu gandum (mengandung sekitar 1,3 gram beta-glukan). 

4. Jus tomat 

Tomat kaya akan likopen yang bisa meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol jahat. 

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus bisa meningkatkan kandungan likopen. 

Sebuah penelitian mengungkapkan 25 perempuan yang minum 280 ml jus tomat selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol darah. 

Sekedar info, para partisipan berusia 20-30 tahun dan memiliki skor indeks massa tubuh minimal 20. 

5. Smoothie berri 

Buah berri kaya akan antioksidan dan serat. Kedua kandungan tersebut bisa membantu mengurangi kadar kolesterol. 

Anda bisa mengonsumsi dua genggam atau setara dengan 80 gram buah berri dengan setengah cangkir susu rendah lemak atau yogurt atau setengah cangkir air dingin. 

Minuman yang harus dihindari penderita kolesterol 

Penderita kolesterol sebaiknya menghindari minuman yang mengandung tambahan gula atau tinggi lemak jenuh. 

Hal ini penting dilakukan agar kadar kolesterol tetap terjaga dan terhindar dari risiko komplikasi penyakit. 

Berikut sederet minuman yang harus dihindari penderita kolesterol. 

  • Kopi atau teh dengan tambahan krim, krim kocok, susu tinggi lemak, atau krimer. 
  • Minuman atau smoothie yang mengandung minyak kelapa atau kelapa sawit. 
  • Minuman berbahan dasar es krim. 
  • Produk susu tinggi lemak. 
  • Jus buah kemasan atau dengan tambahan gula 
  • Minuman berenergi
  • Minuman olahraga 
  • Soda 
  • Coklat panas
  • Smoothie kemasan 
  • coklat atau produk susu manis
Baca Juga: Awas! Ini makanan yang bisa membuat asam urat kumat

Selanjutnya: Lagi musim, amankah penderita diabetes makan mangga?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati