KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS watch menyampaikan sejumlah calon kuat mengisi posisi direktur utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Terdapat dua orang yang menjadi jagoan kuat menggantikan posisi Agus Susanto saat ini. Antara lain adalah Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo dan Koordinator Wilayah VI Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Pencegahan KPK Asep Rahmat Suwandha.

"Bagaimana presiden melihat apakah memang dititikberatkan pada penanganan hukumnya atau pada pengelolaannya," ujar Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/2).

Meski begitu Timboel bilang perlu mempertimbangkan 6 orang calon dari internal BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya kedua calon kuat tak memiliki latar belakang berkaitan dengan pasar modal.

Baca Juga: Pemilihan direksi BPJS jadi wewenang presiden, DJSN pilih pansel untuk menyeleksi

Padahal peningkatan imbal hasil menjadi salah satu target kerja ke depan dengan dana kelolaan yang besar. Saat ini imbal hasil dari investasi BPJS Ketenagakerjaan masih di bawah 10%.

Selain masalah imbal hasil, tugas lain BPJS Ketenagakerjaan ke depan adalah meningkatkan kepesertaan. Saat ini pekerja sektor formal yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sekitar 50%.

"Ada tiga area persoalan di BPJS Ketenagakerjaan yaitu kepesertaan, kedua pelayanan manfaat artinya harus bisa meningkatkan manfaat tambahan, yang terakhir untuk pengembangan investasi," terang Timboel.

Berdasarkan persoalan tersebut, Timboel berharap nama calon direksi dari internal menjadi pertimbangan untuk dipilih. Pasalnya calon dari internal memiliki pemahaman terkait masalah yang dihadapai BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: BPJS Kesehatan klaim angka kepuasan peserta program JKN-KIS naik di tahun lalu

Berikut daftar lengkap 14 calon direksi BPJS Ketenagakerjaan: 1) Anggoro Eko Cahyo 2) Eko Nurgriyanto 3)  Abdul Bari 4) Achmad Hafiz 5) Pepen Supendi Almas 6) Abdur Rahman Irsyadi 7) Imam Syafi’i Toha 8) Edwin Michael Ridwan 9) Zainudin 10) Joko Santosa 11) Pramudya Iriawan Buntoro 12) Roswita Nilakurnia 13) Halim Gunawan 14) Asep Rahmat Swandha

Selanjutnya: Kesan Jusuf Kalla setelah pernyataannya soal kritik pemerintah diserang buzzer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli