JAKARTA. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) akan merger dengan anak usaha, PT Pradja Pharin (Prafa). Berapa nilai pasar wajar aset bersih kedua perusahaan itu?DVLA telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan (KJPP STH) sebagai penilai independen. Dengan menggunakan basis laporan keuangan per akhir Desember 2013, maka nilai pasar wajar aset bersih atas 100% saham DVLA sebesar Rp 3,39 triliun.Nilai itu setara dengan Rp 3.034 per saham. Sedangkan, nilai pasar wajar aset bersih untuk kepemilikan 100% saham Prafa senilai Rp 853,99 miliar. Adapun, angka itu setara dengan Rp 16.413 per saham.Di penghujung Desember 2013, total aset DVLA tercatat sebesar Rp 1,11 triliun. Nilai ekuitasnya sendiri senilai Rp 886,83 miliar. Selanjutnya, penjualan bersih DVLA naik tipis dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,02 triliun. Membengkaknya beban membuat laba tahun berjalan perseroan mengempis dari Rp 136,06 miliar menjadi Rp 118,89 miliar.Adapun, untuk Prafa, total aset tercatat sebesar Rp 215,79 miliar. Laba tahun berjalan perusahaan juga merosot dari Rp 39,71 miliar menjadi Rp 34,82 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini nilai pasar wajar DVLA
JAKARTA. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) akan merger dengan anak usaha, PT Pradja Pharin (Prafa). Berapa nilai pasar wajar aset bersih kedua perusahaan itu?DVLA telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan (KJPP STH) sebagai penilai independen. Dengan menggunakan basis laporan keuangan per akhir Desember 2013, maka nilai pasar wajar aset bersih atas 100% saham DVLA sebesar Rp 3,39 triliun.Nilai itu setara dengan Rp 3.034 per saham. Sedangkan, nilai pasar wajar aset bersih untuk kepemilikan 100% saham Prafa senilai Rp 853,99 miliar. Adapun, angka itu setara dengan Rp 16.413 per saham.Di penghujung Desember 2013, total aset DVLA tercatat sebesar Rp 1,11 triliun. Nilai ekuitasnya sendiri senilai Rp 886,83 miliar. Selanjutnya, penjualan bersih DVLA naik tipis dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,02 triliun. Membengkaknya beban membuat laba tahun berjalan perseroan mengempis dari Rp 136,06 miliar menjadi Rp 118,89 miliar.Adapun, untuk Prafa, total aset tercatat sebesar Rp 215,79 miliar. Laba tahun berjalan perusahaan juga merosot dari Rp 39,71 miliar menjadi Rp 34,82 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
