KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) memandang keputusan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan relaksasi moneter sebagai langkah konsisten bank sentral menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena pengaruh eksternal. Sebelumnya, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga ada di level 5,25%. Ini juga diikuti dengan penurunan deposit facility sebesar 25 bps menjadi 4,5% dan juga suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6%. Perlambatan ekonomi ini terjadi karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Brexit, risiko geopolitik, langkah proteksionisme, penurunan volume perdagangan dunia, dan juga harga komoditas global.
Ini pandangan BNI soal penurunan suku bunga acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) memandang keputusan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan relaksasi moneter sebagai langkah konsisten bank sentral menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena pengaruh eksternal. Sebelumnya, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga ada di level 5,25%. Ini juga diikuti dengan penurunan deposit facility sebesar 25 bps menjadi 4,5% dan juga suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6%. Perlambatan ekonomi ini terjadi karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Brexit, risiko geopolitik, langkah proteksionisme, penurunan volume perdagangan dunia, dan juga harga komoditas global.