Ini pekan kelabu bagi rupiah



JAKARTA. Pelemahan yang terjadi pada nilai tukar rupiah masih terus berlanjut di pekan ke dua bulan Juni ini. Minimnya data domestik membuat rupiah mudah tersungkur di hadapan USD.

Di pasar spot, Jumat (12/6) posisi rupiah tergelincir di hadapan USD 0,10% ke level Rp 13.335 dibanding penutupan hari sebelumnya dan dalam sepekan terakhir telah ambruk 0,33%. Tidak jauh berbeda dengan keadaan di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah ditutup turun 0,18% di level Rp 13.317 dan merosot 0,21% sepanjang sepekan terakhir.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan bahwa sepanjang pekan ini dari sisi domestik tidak ada data ekonomi yang bisa menjadi daya tahan bagi pergerakan rupiah. Ini yang membuat rupiah sempat terperosok cukup dalam hingga hampir menyentuh level Rp 13.400.


Namun di pertengahan minggu memang rupiah sempat sedikit menguat setelah index USD tergelincir akibat pernyataan Presiden Barack Obama pada pertemuan G7 Senin (8/6) lalu. “Itu pun tidak lantas membuat rupiah bisa kembali ke bawah level Rp 13.300 hanya penguatan terbatas,” papar Reny.

Sentimen global jauh lebih mendominasi pergerakan rupiah terhadap USD. “Semakin mendekati pengujung pekan USD terus terdorong menguat akibat rilis data yang positif,” kata Reny.

Sebut saja data retail sales Mei 2015 yang melonjak dari 0,2% menjadi 1,2%. Begitu juga angka pengangguran yang masih di bawah 300 ribu. Ini membuka kembali optimisme pasar akan kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto