Ini pekan negatif pertama Wall Street sejak April



NEW YORK. Indeks S&P 500 merosot untuk tiga hari penuh pada Jumat (24/5). Wall Street mencatatkan pekan negatif pertamanya sejak pertengahan April. Investor diliputi kekhawatiran bahwa Federal Reserve bakal segera mengerem stimulus. Walau begitu, S&P hanya terkoreksi tipis 0,06% ke 1.649,60. Indeks Dow Jones masih tercatat naik 8,6 poin atau 0,06% ke 15.303,10 pada penutupan pasar kemarin. Sedangkan Nasdaq berakhir turun 0,27% ke 3.459,14 Dow terangkat salah satunya karena lonjakan 4% saham Procter & Gambler. Sementara itu, kemarin, data pesanan produk manufaktur AS bulan April melonjak 3,3%, jauh dari estimasi kenaikan 1,5%. Ini menandakan ekonomi AS bisa jadi lebih kuat daripada yang diperkirakan."Hari seperti hari ini menjadi bukti jelas bahwa masih ada uang tersisa untuk masuk ke dalam saham, (dan investor) menantikan alasan untuk masuk. Ini terjadi sepanjang pekan. Investor mengambil keuntungan dari hari-hari ketika pasar turun untuk memasukkan uang, terutama saat penurunan itu bukanlah sesuatu yang fundamental," kata Tim Ghriskey, chief investment officer Solaris Asset Management di Bedford Hills, New York.Pasca pidato Bernanke soal kemungkinan mengerem stimulus Quantitative Easing jika ekonomi AS terus membaik, transaksi di Wall Street tersendat. Maklum, stimulus Fed merupakan faktor penting pendorong reli bursa AS ke rekornya tahun ini.Namun, Joe Bell, Senior Equity Analyst Schaeffer's Investment Research berkata bahwa banyak orang hanya memberi poin pada Fed atas reli yang terjadi. Padahal, perbaikan pasar tenaga kerja dan perumahan juga berperan. "Ekonomi secara umum telah banyak membaik daripada yang dicatat orang," ujarnya.Untuk sepekan ini, indeks Dow turun 0,3%. Sementara S&P 500 dan Nasdag sama-sama terpukul 1,1%. Secara teknikal, indeks S&P 500 bahkan sempat berada di bawah level 14-day moving average 1.647,91.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: